Home » , , » Apa perbedaan Arca dengan Berhala ?

Apa perbedaan Arca dengan Berhala ?

Perbedaan arca dengan berhala

Pada jaman sekarang, masih banyak orang yang menyalah artikan makna dan tujuan berdirinya arca. Mereka menganggap media(perantara) penyembahan untuk Tuhan ini adalah penyembah/pemuja berhala/batu. Padahal jika mau berfikir secara jernih tanpa mengedepankan ego ataupun pembenaran, maka akan mengerti arca itu berbeda dengan berhala.

Baca juga: - MahaDewa Syirik ?
                   - Aku adalah Jiwa, bukanlah raga

Seseorang bisa dikatakan penyembah atau pemuja batu/berhala apabila seseorang "hanya" tertuju kepada posisi arah dimana lokasi penyembahan batu/berhala itu ditempatkan,
Berhalanya tidak boleh diperbanyak, bentuk dan bahannya tidak boleh beda, dan juga slogan keTuhanannya pasti berbunyi tidak ada yang berhak di sembah selain si berhala/batu yang ditempatkan ini.
Itulah baru bisa dikatakan penyembahan berhala.
Tapi kebalikannya, kami selama ini membuat arca dari bahan yang berbeda, oleh seniman yang berbeda, di lokasi yang berbeda, dalam bentuk yang berbeda - beda sesuai dengan filosofi bentuk/rupa menurut kepercayaan budaya setempat. Apakah Tuhan merasa cemburu ? Apakah Tuhan merasa di saingi ? Apakah Tuhan merasa diduakan jika penyembahnya membuat perantara untuk mewujudkan Tuhan yang tak terfikirkan itu ? Dan apakah salah mempertanyakan hal seperti ini ? Jika mereka berkata tidak, maka betapa munafiknya orang - orang yang menghina media penyembahan berupa arca ini. Bahkan tanpa menggunakan media berupa arcapun, kami diperbolehkan dan tidak akan di cap dosa ataupun dimasukan ke dalam neraka. Maka hal ini sama sekali bukanlah penyembah batu atau yang kerap disebut penyembah berhala, melainkan penyembah Tuhan dalam media(perantara) berupa arca demi memvisualkan serta mengindahkan sifat2 Tuhan oleh karya, rasa dan daya pikir yang terbatas itu.
Setiap arca mengandung filosofi, setiap lekuk arca biasanya mengandung sifat sifat keluhuran Tuhan. Kami mengaplikasikan Tuhan dalam bentuk 3D(Arca), karena kami sadar, bahwa tingkat spritual dan batin setiap orang itu tidak semuanya merasakan keberadaan Tuhan disekitarnya.
Cara kami tidak ada bedanya dengan seluruh agama yang ada di muka bumi ini, yang membedakan itu hanya cara pengaplikasian dan penerapannya saja. Semua itu dilakukan dengan harapan bisa menggapai/memikirkan serta mempusatkan pikiran ke hadapan Dzat sang pencipta serta meningkatkan pemahaman spiritual manusia dengan Alam Semesta.
Dalam agama kami, cara mengaplikasikan Dzat yang tak terfikirkan(Tuhan) itu sebenarnya bisa dengan menggunakan bentuk 3D(Arca) juga bisa 2D(Aksara Suci/kaly grafi Tuhan), bahkan dengan merasakan keberadaan Tuhan didalam setiap keadaan. Karena dalam kitab suci kami menjelaskan bahwa Tuhan itu bersemayam di dalam hati setiap mahluk, Tuhan bersabda :
Bhagavad Gita 15.15
Aku bersemayam di dalam hati setiap mahluk. Ingatan, pengetahuan dan pelupaan berasal dari-Ku.

Bhagavad gita 9.4
Aku berada dimana mana diseluruh alam semesta dalam bentukku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diriku, tetapi aku tidak berada didalam mereka yang tertutupi oleh kekuatan mayaku.

Dalam agama lainpun juga sama, mereka juga mengaplikasikan bentuk 3D(sesuai kepercayaan agamanya) dan bentuk 2D(Aksara/kali grafi nama Tuhan sesuai kepercayaan agamanya). Tentunya tujuan memvisualkan Tuhan disetiap agama itu hanya satu, yaitu mengembangkan kesadaran spritual terhadap kesadaran dari dzat yang tidak dapat digapai oleh alam pikiran itu yaitu Tuhan semesta alam; yang namanya itu disebut dengan berbagai nama yang indah dan agung, pernyataan ini juga tertuang dalam Rig Weda sebagai berikut:
(Reg Weda 1.164.46)
“Ekkam sat vipra bhuda vidyante”
"Tuhan hanya satu, orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama yang indah."
Om Dewa Suksma Parama Acyntia Yanama Swaha, Om Santih Santih Santih Om.

Salam rahayu sedulur jagadku _/|\_





45a3d4be9e2be5145abd5ed0a1fe93c1.jpg (480×301)




0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara sopan dengan menggunakan bahasa baku yang baik dan benar demi menghindari spam.

Follow us on Facebook

Translate