Home » , , » Film MahaDewa Syirik ?

Film MahaDewa Syirik ?


Film MahaDewa sukses mengambil hati sorotan mata Indonesia. Isi film itu banyak sekali pelajaran dan hikmah yang kita terima, akan tetapi ada juga yang iri dengan film ini dengan mengatakan film ini syirik karena bertentangan dengan kaidah ajarannya. Di dalam jejaring sosial Facebook ada seorang ustad bernama Perdana Akhmad menceramahi film bernuansa Hindu ini dengan aqidah islamnya. Tak habis pikir melihat ceramah beliau yang begitu rendah pengetahuannya terhadap Agama Hindu

Aneh bin ajaib sebelum tayangan film tersebut mulai sudah di peringatkan/dipaparkan kurang lebih tulisannya seperti ini "cerita ini di ambil dari sebuah mitology kuno..." Tapi lucu yang katanya seorang ustad itu menceramahi sebuah mitology dengan membandingkan secara serius menurut kaidah yang diyakininya. Padahal sudah jelas, film tersebut hanyalah salah satu mitology timur yang bertujuan untuk menyampaikan suatu pesan moral dan keTuhanan.

Baca juga: - Apa perbedaan Arca dengan Berhala ?
                 - Tuhan hindu mengadili dirinya sendiri ?

Disini saya mau mencoba menjelaskan kekeliruan yang telah ia sampaikan melalui ceramahnya kepada publik.
Ceramah Ustad yang keliru
1 ) - {   Film Mahadewa tayang di ANTV.
Mahadewa merupakan salah satu nama suci Tuhan dalam agama Hindu, Mahadewa artinya Tuhan Yang Maha Besar, nama lainnya adalah Shiwa. 

Keyakinan ini bertentangan dengan konsep Tauhid dalam Islam. Bahwa Yang Maha Besar itu hanyalah Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala (pada ayat kursi),
ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲُّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢُ
“ Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar .” (QS. Al Baqarah : 255)
Begitu pula dalam ayat,
ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲُّ ﺍﻟْﻜَﺒِﻴﺮُ
“ Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Saba’ : 23) }


*Penjelasannya Menurut Hindu

Sepertinya Beliau mengomentari masalah Nama dalam hal teology dalam Hindu. Seharusnya kita sudah tau, bahwa Tuhan itu sejatinya tidak dapat di definisikan dan tidak bisa dijelaskan serumit apapun, apa lagi dijelaskan dengan nama. Dalam hal ini, secara langsung beliau menjelaskan Tuhan itu terikat dengan nama. seharusnya sebagai ustad beliau tau hal ini. Sebenarnya masalah nama itu relativ sesuai daya fikir setiap manusia dalam memberi nama yang sempurna untuk sang pencipta. Nama Tuhan itu hanya sarana manusia untuk mengungkapan eksistensi  mengenai konsep ketuhanan yang tidak terdefinisikan itu.

     Dalam keTuhanan Hindu, Tuhan itu tidak terikat sama sekali dengan nama, bentuk/Rupa, tempat dan waktu. Karena Tuhan merupakan sumber dari segala sumber; dia adalah sumber dari segala nama, Awal dari segala awal, pertengahan dan akhir dari segala akhir. 

Hakikatnya jika kita membicarakan ketuhanan dalam hindu itu sejatinya Tuhan  tidak terfikirkan, dalam bahasa Sanskerta keberadaan ini disebut Acintyarupa yang artinya: tidak berwujud dalam alam pikiran manusia [Tak terfikirkan/tak terdefinisikan]. KeTuhanan dalam itu artinya Neti-neti; bukan begini, juga bukan begitu. Jika di jabarkan artinya Tidak bisa digambarkan dengan apapun juga. Tidak bisa diserupakan dengan apapun juga. Tidak bisa diungkapkan dengan kalimat serumit apapun juga. Dia melampaui segalanya sekaligus adalah segalanya. Dia Ada. Dia juga Tiada. Dia melampaui Ada dan Tiada. Dia adalah Ada dan Tiada itu sendiri. Tuhan bukan sesosok makhluk. Tuhan bukan berjenis kelamin. Tuhan tidak menempati tempat tertentu. Karena semua tempat berada pada-Nya. Bagaimanakah Dia itu sebenarnya? Tan kêna kinayangapa (Tidak bisa diserupakan dengan apapun juga).

Ini petikan beberapa sloka tentang siapa itu Tuhan beserta sifat-Nya menurut Hindu:

Tuhan sebagai sosok yang tidak terbatas, maha kuasa dan awal dari segalanya
Janmadhyyasya yatah
(Brahma Sutra 1.1.2)
Artinya : Tuhan adalah sumber (asal mula) dari segala yang ada.

Bhagavad Gita 7.7

Wahai Arjuna, tidak ada kebenaran yang lebih tinggi daripada-Ku. Segala sesuatu bersandar kepada-Ku, bagaikan mutiara pada seutas tali. 

Bhgvad Gita 9.4
Aku berada dimana mana diseluruh alam semesta dalam bentukku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diriku , tetapi aku tidak berada didalam mereka yang tidak memiliki kesadaran akan keSemestaan.

Bhagavad Gita 15.15
Aku bersemayam di dalam hati setiap mahluk. Ingatan, pengetahuan dan pelupaan berasal dari-Ku.

Bhagavad Gita 10.8
Aku adalah sumber segala dunia rohani dan segala dunia material. Segala sesuatu berasal dari-ku.

Bhagavad Gita 10.32
Di antara segala ciptaan Aku adalah permulaan, akhir dan juga pertengahan, wahai Arjuna. Di antara segala ilmu pengetahuan, Aku adalah ilmu pengetahuan rohani tentang sang diri [roh/atman], dan di antara para ahli logika, Aku adalah kebenaran sebagai kesimpulan.

Orang Hindu mengucapkan Tuhan dalam berbagai nama sesuai sifat -sifat/Bentuk dari kekuatan Tuhan, seperti contoh;

*Tuhan disebut Brahma dalam sifat/bentuk sebagai maha pencipta Alam Semesta,

*Tuhan disebut visnu dalam sifat/bentuk sebagai pemelihara Alam semesta,

*Tuhan disebut Siva(Siwa) dalam sifat/bentuk melebur/menghancurkan Alam semesta sekaligus pencabut nyawa setiap makhluk yang berbadan.

Serta

*Tuhan bisa di sebut Brahman/Sang hyang Widhi/Allah SWT dalam bentuk sebagai yang tidak terwujud, Maha besar, Maha Tunggal, Maha pencipta, berada di atas segalanya sekaligus segalanya, tak terikat oleh apapun, serta tidak terfikirkan(Acintya Rupa).

*Tuhan disebut Sebagai Paramatman bentuk sebagai yang Berada dimana - mana, meresapi semua ciptaannya, dan merupakan inti diri yang sejati dari setiap makhluk Hidup.

*Dan Juga Tuhan disebut sebagai sang Bhagavan sebagai Tuhan yang turun sebagai Avatara dan mengambil bentuk/Badan ke Dunia dan yang jelas ini merupakan kepercayaan Hindu.
Menyebutkan banyak nama Tuhan bukan berarti Tuhan ada banyak, tetaplah Tuhan hanya satu.
Dalam Bhagavata Purana (Srimad Bhagavatam) skanda I bab 2 sloka 11 menyebutkan :
vadanti tat tattva vidas tattvam yaj jnanam advayam brahmeti paramatmeti bhagavan iti sabdyate
Artinya :  Para rohaniwan terpelajar yang mengenal kebenaran Mutlak menjuluki zat yang tidak nisbi tersebut Brahman, Paramatma dan Bhagavan.

    Dari pembicaraan tentang teologi di atas bahwa Yang Mahakuasa yang tidak terjangkau dengan pikiran. Dia yang maha gaib ini dipanggil dengan berbagai nama sesuai dengan batasan pemikiran orang tersebut, walaupun Ia hanya satu dan Tunggal adanya.

“Ekam eva adwityam Brahma”
Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua.

"Eko narayanad na dwityo 'sti kascit"
(Puja Trisandhya)
Artinya :
"Tuhan itu hanya satu dan tidak ada duanya."

Selanjutnya Kekawin Sutasoma pun mengajarkan bahwa Tuhan itu tiada duanya, artinya hanya satu adanya:
(Kekawin sutasoma)
" Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangruwa "
"Walaupun berbeda, tetapi kebenaran tetaplah hanya satu tiada dua"

(Rig-Ved 1.164.46)
“Ekkam sat vipra bhuda vidyante”
" Tuhan hanya satu, orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama."

(Rg-veda 1.164.46)
"indram mitrarn varunam agnim ahur
atho divyah sa suparno garutman
ekarn sadvipra bahudhavadanty
agnim yamam matarisvanam ahuh"
Artinya :
"Mereka menyebut Indra, Mitra, Varuna, Agni dan Dia Yang Bercahaya yaitu Garutman yang bersayap indah. Hanya satu Tuhan itu, tetapi orang yang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Matarisvan."

Dalam ceramahnya yang pertama, beliau sudah sangat terlihat tidak memahami sifat² keTuhanan Hindu. Kajian ini ibarat lapisan² yang terdapat pada Bumi, beliau hanya melihat pengetahuan dari sisi lapisan keraknya saja, dan belum melihat lapisan inti Bumi yang merupakan kesimpulan dari lapisan sebelumnya) *

Baca juga: Fanatisme lebih buruk dari takhayul 
                 -  Perjuangan gadis pindah ke Hindu




2 ) - { Shiwa di bumi bersemayam di Kailasha, nama tempat tersuci di puncak gunung Himalaya. Menurut keterangan kitab suci agama Hindu, puncak ini dipercaya perbatasan antara alam nyata dengan surga.
Gunung himalaya dipercaya gunung
paling suci umat Hindu, seperti dinyatakan di dalam Bhagavad Gita; "Di antara gunung, Aku adalah Himalaya", di gunung inilah bhatara
Shiwa beryoga. 

Berbeda sekali dengan Tuhannya umat Islam, kita beriman bahwa Allah beristiwa' di Arsy dilangit ketujuh. Dan yang suka bersemayam di gunung itu sesungguhnya malah bangsa jin yang disembah manusia hehehe. }

Kita tentu sudah tahu bahwa Gunung merupakan wilayah yang sakral. Dalam hal ini kita bisa mengibaratkan Gunung merupakan bentuk tingkatan spritual bagi manusia, sedang kan Dewa Siwa sebagai inti dari sang diri yang diibaratkan sebagai titik tertinggi di puncak gunug Everst. Kita tentu sudah tidak asing lagi bahwa puncak tertinggi di dunia adalah puncak Everest di pegunungan Himalaya. Dengan kata lain, Gunung merupakan tingkatan pencapai tertinggi dari Ilmu Spritual seseorang. Semakin tinggi tingkat spritual, Pemahaman, dan pengetahuan seseorang terhadap kesadaran sang diri, maka ia akan menemui hakikat dari inti sang diri.

     Dalam keberadaan/tempat Tuhan, sebelumnya sudah di jelaskan, Bahwa Tuhan dalam Hindu tidak terikat sama sekali oleh Tempat apapun. Tuhan berada dimana - mana dalam bentuknya yang tidak terwujud, karena semua ciptaan ini adalah mamnifestasi Tuhan,

Bhagvad gita 9.4
Aku berada dimana mana diseluruh alam semesta dalam bentukku yang tidak terwujud (Paramatman). Semua makhluk hidup berada dalam diriku (Brahman), tetapi aku tidak berada didalam mereka (Bhagavan).

Coba kita berfikir rasional, seberapa besar tempatNya jika dikaitkan Tuhan itu maha besar dan maha segalanya, alangkah lucunya jika Tuhan memiliki tempat yang Tuhan sendiri itu terbebas dari segalanya dan di luar dari segala galanya sekaligus segalanya. Karena semua yang ada itu berada pada diri Tuhan YME yang sebagai ciptaanya dan terbuat dari segelintir dari kekuatan Tuhan YME yang kekuatannya itu berasal dari bagian dirinya.
Perhatikan sloka berikut:

Bhagavad gita 7.4
tanah, air, api, udara, angkasa, pikiran, kecerdasan dan keakuan yang palsu- secara keseluruhan delapan unsur ini merupkan tenaga-tenaga material yang terpisah dariku.

Bhagavad gita 9.10
Alam material ini, salah satu di antara tenaga-tenaga-k­u, bekerja di bawah-ku, dan menghasilkan semua makhluk baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, wahaiputera kunti. Di bawah hukum-hukum alam material, manifestasi­ ini diciptakaan dan dilebur berulangkali.

Bhagavad gita 10.8
Aku adalah sumber dari segala dunia rohani dan segala sumber dari segala dunia material.

Bhagavad gita 10.40
Ketahuilah bahwa segala ciptaan yang hebat, indah dan ajaib hanya berasal dari segelintir dari kemuliaanku.

Dalam pandangan agama Hindu, Tuhan bersifat panteistik, yang melingkupi ciptaan (imanen) dan sekaligus di luar ciptaannya (transenden) . Menurut pandangan Hindu Tuhan tidak saja lebih besar dari ciptaannya, tetapi juga dekat dengan ciptaannya. Kalau Tuhan hanya ada di satu tempat di langit ketujuh, berarti Ia ada di satu noktah kecil di dalam ciptaannya. Oleh karena itu Dia tidak Mahabesar. Agak mirip dengan pengertian ini, di dalam agama Hindu, dikenal ajaran tentang Avatara, yaitu Tuhan yang menjelma menjadi mahluk, yang lahir dan hidup di bumi –  seperti Rama dan Krishna – menyampaikan ajarannya di bumi langsung kepada manusia tanpa perantara.
(Fikirkan lagi itu)



3 )   -{ Dikisahkan pada film Mahadewa
adalah Shiwa, Tuhan yang berpribadi sebagai Yogin/pertapa, sehingga seolah-olah seperti manusia. 

Hal ini bertentangan dengan konsep Ketuhanan dalam islam bahwa Allah tidak sama dengan manusia:

“Tidak ada yang menyerupainya sesuatu pun, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (As Syuro 110) }

(Coba kita kaji seksama kalimat di atas, di cerita mitology itu siva "Seolah - olah seperti manusia", Dalam hal kecil seperti ini beliau tidak mengerti, "seolah olah" itu bukan berarti Tuhan itu Manusia. Dalam hindu Tuhan itu memang tiada makhluk yang menyerupainya. TETAPI bagi Tuhan "Tiada Makhluk yang tidak bisa Tuhan serupai" dengan kata lain, semua perwujudan yang tiada batasnya itu sejatinya adalah dia.
Perhatikan :

Bhagavad gita 10.40
Wahai penakluk musuh yang agung ( Arjuna ), perwujudan - perwujudan rohani-ku (Tuhan) tidak ada batasannya. Apa yang telah kusabdakan kepadamu hanya sekedar petunjuk saja tentang kehebatan rohani-ku (Tuhan) yang tidak terhingga.

Pewujudan Tuhan bukan berarti Tuhan utuh bulat-bulat mewujud. Perwujudan Tuhan berarti ada sedikit kekuatan-Nya yang mewujud. Kekuatan-Nya ini bisa digapai oleh beberapa pribadi makhluk yang memiliki tingkat kesucian bathin. Sehingga makhluk-makhluk itu lantas bisa disebut sebagai perwujudan Tuhan. Namun kalau mau dikaji lebih dalam, semesta ini bahkan seluruh makhluk yang ada didalamnya adalah perwujudan Tuhan. Bagaimana mungkin keberadaan semesta dan makhluk menjadi ada jika bukan dari Tuhan? Adakah sesuatu selain Tuhan sebagai cikal bakal semesta dan makhluk ini? Tidak ada. Semua bersumber dari Tuhan itu sendiri.

Hindu memiliki dua konsep ketuhanan yaitu berwujud dan tidak berwujud yang keduanya dibenarkan sebagai objek pemujaan, namun yang paling tinggi itu adalah adalah konsep Tuhan yang tanpa wujud.
perhatikan :
Bhagavad-gita 12. 5
Kesukaran pada orang yang pikiranya terpusat pada Yang Tak-termanifestasikan lebih besar, sebab Yang Tak-termanifestasikan sukar dicapai orang yang dikuasai oleh badan fisiknya [Panca Indra].

  Dalam Hindu sosok Tuhan adalah sosok yang berada diatas segala-galanya, sosok yang tidak terpengaruh oleh situasi ciptaannya, yang sangat berbeda dengan konsep keTuhanan dari agama Abrahamik yang memperlihatkan sosok Tuhan begitu terpengaruh, bahkan tenggelam dalam situasi yang dialami ciptaaannya dalam segala penggambaran dari kemurkaan Tuhan akibat dari tidak diturutinya konsep penyembahan tertentu. Dimana dalam agama Hindu menyatakan bahwa pada dasarnya Tuhan memiliki beberapa eksistensi yaitu:

         1) Paranàma
           Tuhan dalam wujud energi yang tidak tampak. Tidak berwujud". Beliau hanya merupakan sinar yang tanpa bentuk. Dalam istilah lain Tuhan seperti ini juga disebut Nirguna Brahman. Nir, berarti' tidak', Nirguna, berarti tidak memiliki sifat Triguna (Sifat Triguna itu adalah sifat: Satwika, Rajasika dan Tamasika', bebas dari sifat-sifat apa pun.). Brahman yang seperti ini juga disebut Nirkara yang artinya ' tidak berbentuk.

         2) Wyuhanàma
            Tuhan hanya dapat dilihat oleh Para Dewa, terbaring di atas lautan yang berada di atas Nagasesa. Tuhan yang seperti ini oleh Umat Hindu di Bali disebut Hana Tan Hana yang artinya,' Ada tetapi Tidak Ada'. Maksud dari ungkapan itu adalah bahwa Tuhan diyakini ada, tetapi tidak berbentuk dan sangat jarang atau hampir tidak pernah dilihat, sehingga disebut Hana tan Hana.

         3) Wibhawanaama
Tuhan yang disebut Wibhawanaama adalah Tuhan yang berbentuk. Dalam istilah lain Tuhan yang seperti ini juga disebut Sakara Brahman atau Saguna Brahman. Artinya Tuhan berwujud dan sekaligus mempunyai sifat atau guna. Tuhan memiliki bentuk agar para mahluk hidup dapat berhubungan dan dekat secara fisik dan emosional sehingga ini dapat meningkatkan kualitas dari nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual umat manusia

         4) Antaraatmanaama
Tuhan berbentuk seperti yang ditempatinya atau Tuhan meresapi seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada segala sesuatu yang tidak berisi resapan Tuhan. Secara ilmiah dapat dikatakan bahwa Tuhan dalam wujud yang paling kecil adalah atom yang di dalam bahasa Sanskerta disebut anu. Anu ini dibedakan menjadi dua bagian yakni Danabhaga dan Vibhaga dalam istilah modern Danabhaga adalah unsur molekul yang mengandung muatan positif dan Vibhaga adalah unsur negatif. Molekul yang mengandung muatan unsur positif inilah disebut proton dan unsur muatan yang negatif disebut elektron (Vibhaga). Unsur Danabhaga (positif) senantiasa, tidak pernah berhenti mengejar unsur yang bermuatan Vibhaga (negatif). Bentuk pengejarannya itu berbentuk clips. 

Di dalam istilah modern muatan positif atau proton senantiasa mengejar yang bermuatan negatif (elektron). Di dalam kehidupan para Dewa, terutama Dewa Siwa yang disebut juga Siwa Nataraja, adalah Siwa yang menari. Dewa Siwa Nataraja ini menari yang melambangkan tarian jagat raya atau tarian kosmik. Tarian kosmik itu sebenarnya adalah gerakan universal jagat raya dalam wujud pengejaran Danabhaga mengejar Vibhaga yang berbentuk elips. )



4 )    -{ Dewa Syiwa memiliki 4 sakti/istri. 
Salah satunya adalah Dewi Sati, putri Dewa Daksa (Daksa adalah putra Dewa Brahma)

Dalam Film Mahadewa juga akan
diceritakan percintaan Dewa Shiwa, hingga lahirnya Ganesha dan Kartikeya (di Bali disebut Dewa Kumara, Dewanya para anak kecil).

Keyakinan adanya Tuhan yang beristri dan punya anak bertentangan dengan Firman Allah :

"Dia tidak beristri dan tidak beranak" (Qs 6:101)
"Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri" (Qs 6:101)
"Maha suci Allah dari yang mempunyai anak" (Qs 4:171) }

( Melihat komentar ini terhadap apa yang dia copas itu tidak konsisten... Kenapa ? Coba perhatikan antara ayat yang satu dengan ayat lain, ini saya yang salah liat, atau ustadnya yang salah copas, atau memang benar seperti itu adanya ? Yasudah, itu tidak penting.

   Dalam kisah mitology di atas di jelaskan bahwa dalam penggambaran Tuhan yang memiliki anak itu sebenarnya sebuah makna dari kesetiaan suami istri dengan meletakkan nama Tuhan yang berperan dalam ceritanya, hal ini sekaligus mengandung filosofi dari kebaikan Tuhan demi menghancurkan sifat iblis dari Daksa dengan mengorbankan istri beliau serta Siva yang Turun ke Bumi dan yang jelas kisah itu hanya kiasan, Bukan kejadian sebenarnya. Serta dari filosofi lainnya yang merupakan Sathi/Parwati adalah simbol kesaktian atau kekuatan batin bawah sadar dalam diri manusia. Sedangkan Siwa adalah simbol kebijaksanaan atau Kecerdasan Atas Sadar. Keduanya layak disatukan, karena kebijaksanaan tanpa kekuatan akan menjadi lumpuh, dan kekuatan tanpa kebijaksanaan akan membuat manusia mudah membabi-buta.
Tubuh manusia adalah simbol materi semesta. Sathi/Parwati adalah simbol kekuatan, kesaktian atau energi alam semesta. Dan Siwa adalah simbol Kecerdasan Semesta Tak Terbatas.

   Sathi/Parwati mengambil wujud manusia karena begitulah energi semesta melekat pada setiap unsur materi semesta. Ketika ketiga unsur semesta itu menyatu; Materi, Energi dan Kecerdasan Semesta Tak Terbatas, maka dari situ barulah bisa lahir kehidupan. Karena saat tubuh materi mahluk hidup telah bergabung dengan kekuatan atau energi (Sathi/Parwati), lalu diberi Jiwa (Siwa), disitulah kehidupan dimulai.

    Dalam hindu Tuhan tidaklah mempunyai istri atau anak, melainkan semua yang di ciptakan Tuhan adalah anak Tuhan, dan sejatinya semua makhluk hidup adalah Tuhan yang memiliki kehendak terbatas dengan memiliki kepribadian masing-masing sesuai tingkat spritual masing-masing. Akan tetapi semua tidak sadar karena terbelenggu oleh Avidya (ketidak Tahuan/Kebodohan) dan ke egoan.

Apakah benar konsep Veda menyatakan bahwa Tuhan beranak?

Untuk menjawab permasalahan ini, kita tidak bisa lepas dari konsep badan. Apakah kita adalah badan material ini ataukah sesuatu di balik badan ini? Kepercayaan agama-agama rumpun Semitik/Abrahamik yang mencap diri sebagai agama Langit, umumnya tidak bisa membedakan konsep badan dan diri kita yang sejati ini. Dalam sebuah diskusi dengan seorang rekan Kristen dan Islam, saya mendapat kesimpulan bahwa menurut mereka kita ini adalah badan ini ditambah dengan Ruh/jiwa yang ditiupkan oleh-Nya sehingga memungkinkan badan yang diciptakan dari tanah lihat oleh Tuhan ini bisa hidup.
 Tentunya faham ini sangat jauh berbeda dengan konsep ajaran Hindu yang menyatakan bahwa kita ini bukan badan material. Kita adalah sang Jiva/roh yang kekal abadi.

Veda menyatakan bahwa sang roh memiliki sifat-sifat yaitu; tak termusnahkan (avinasi), abadi (avyayam), kekal (nityam), tak terhancurkan (ana-sinah), tak terukur secara material (aprameyam), tak terlahirkan (ajah) permanen (sasvatah), ada sejak dahulu kala (puranah), tak terlukai senjata apapun (na cindanti çastrani), tak terbakar oleh api (na dahati pavakah), tak terbasahi oleh air (na kledayanti apah), tak terkeringkan oleh angin (na sosayati marutah), tidak bisa dipotong-potong/dipecah-pecah (acedyah), tidak bisa dibakar (adahyah), tidak larut kedalam air (akledyah), tidak terkeringkan (asosyah), bisa berada dimana (sarva-gatah), tidak pernah berobah (sthanuh), tak tergerakkan (acalah), selamanya sama (sanatanah),tak berwujud material (avyaktah) tak terpahami secara material (acintyah), tidak pernah berubah (avikaryah) dan tak bisa dibunuh (avadyah) (Bhagavad Gita 2.17-25). Dikatakan pula bahwa sang roh selamanya merupakan individu spiritual kekal abadi baik ketika berada di dunia fana maupun ketika berada di dunia rohani
perhatikan

Bhagavad Gita 2.12
Pada masa lampau tidak pernah ada sesuatu saat pun aku, engkau maupun semua raja ini tidak ada; dan pada masa yang akan datang tidak satupun di antara kita semua akan lenyap.

Bhagavad Gita 2.16
Orang yang sudah melihat kebenaran sudah menarik kesimpulan bahwa apa yang tidak ada [Badan fisik] tidak tahan lama dan yang kekal [sang roh] tidak berubah. Inilah kesimpulan mereka setelah mempelajari sifat kedua - duanya.

sehingga dengan demikian pada dasarnya kita sebagai roh tidak pernah beranak, malainkan yang beranak dan berkembang biak itu adalah badan kita ini. Pada saat badan material ini melakukan hubungan badan dan terjadi pembuahan, maka roh individu yang berbeda dari roh individu yang berada dalam badan material sang ayah dan sang ibu akan masuk ke dalam janin tersebut dan tumbuh menjadi individu yang terpisah dari kedua orang tuanya (perhatikan Bhagavata Purana 3.31.2- 4 dan 10). Secara fisik material antara anak dan orang tua ini memiliki hubungan yang erat. Sang anak mewarisi genetik dan ikatan kekerabatan, namun jika dipandang dari kedudukan dasar kita sebagai roh yang individu, maka pada dasarnya diri kita tidak ada hubungan apa-apa dengan kedua orang tua kita kecuali dalam kemiripan hasil perbuatan berdasarkan hukum karma yang membuat kita dipertemukan dalam satu keluarga yang sama.

Tuhan sebagai Roh yang utama dan absolut juga memiliki kualitas yang serupa dengan karakter roh mahluk hidup sebagaimana sudah dikutip di atas, namun berbeda secara kuantitas. Tuhan Yang Maha Esa memiliki kehebatan dan kekuasaan yang tidak terbatas, namun sang roh tidak (Acintya Bhedaabheda tattva).
Sang roh tetap hanya merupakan pelayan abadi dari Tuhan, jivera svarupa haya krsna nitya dasa, (CC Madhya-Lila 20.108). 

Ekale isvara krsna ara saba bhrtya, pengendali hanya satu yaitu Tuhan, semua yang lain adalah para pelayan-Nya (CC Adi-Lila 5.142).
 Melihat sifat-sifat Tuhan yang serupa dengan sifat-sifat sang roh, bukankah Tuhan juga sebenarnya tidak beranak? 


5)   -{ Dewa Daksa pada film Mahadewa digambarkan sebagai Dewa pencipta yang arogan terhadap Shiwa, sehingga Shiwa akan memenggalnya dan diganti dengan kepala Kambing.

Kita bisa lihat tuhan-tuhan dalam agama hindu saling berselisih dan berperang saling membinasakan, sungguh benarlah firman Allah :

”Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan- tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa,” (Al-Anbiya’: 22)

”Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta- .Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing- masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu.” (Al-Mu’minun : 91)

Saya (Penulis) punya hubungan emosi yang khusus pada Dewa Syiwa ini, dewa syiwa pernah mendatangi saya dalam meditasi dan saya sudah disesatkannya. Dewa syiwa ini bukan Tuhan melainkan Jin yang memang memiliki kesaktian yang tinggi yang bertugas menyesatkan manusia.  }

( Sudah di duga bahwa beliau tidak mengerti apa² terhadap apa yang dia copas dari blog sebelah, dan tidak mengetahui sama sekali hakikat kebenaran sejati dalam konsep Ketuhanan Hindu beserta Dewa dewinya. Sungguh sayang sekali ya, title yang namanya ustad itu sama sekali tidak menjamin dan tidak sesuai dari fikiran, ucapan dan perbuatannya, sungguh memalukan. 

Saya tambahkan sedikit lagi.
Dalam hindu, dewa dan dewi berbeda dengan Tuhan, Dewa dan Dewi bukan lah Tuhan, tapi sejatinya Tuhan adalah Dewa Dewi itu sendiri. Dewa Dewi itu berbeda dari sifat Tuhan, tapi Tuhan sama dengan Dewa Dewi dan memiliki semua apa yang dewa dewi miliki. Kita ambil contoh gampangnya sajah, dari pembahasan sebelumnya di atas, saya menjelaskan bahwa Tuhan meresapi semua yang ada, termasuk dalam diri manusia, sejatinya manusia adalah Tuhan, tapi Tuhan dalam kehendak terbatas, begitu juga Dewa Dewi yang merupakan bagian dari Tuhan dan diberikan kekuatan dari Tuhan untuk menjalankan Tugasnya itu yang jika di ibaratkan seperti tangan Tuhan. 

Dewa berasal dari kata "Div" yang artinya sinar suci, jika di simpulkan, dewa dewi merupakan Sinar suci dari Tuhan YME.

Mari kita tengok dan pelajari sekali lagi sloka demi sloka yang berkenaan dengan dewa dan Tuhan.

1.      Rg.Veda X. 129.6 
“Setelah diciptakan alam semesta dijadikanlah Dewa-dewa itu“
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dewa-dewa diciptakan setelah alam semesta material tercipta, berarti dewa adalah ciptaan Tuhan.

2.      Manawa Dharmasastra 1.22 
“Tuhan yang menciptakan tingkatan Dewa-Dewa yang memiliki sifat hidup dan sifat gerak“
Dalam sloka ini dikatakan Dewa adalah ciptaan Tuhan dan memiliki karakter yang sama dengan mahluk hidup, yaitu sifat hidup dan juga bergerak.

3.      Bagavad gita 9.23 
“Orang orang yang menyembah dewa-dewa dengan penuh keyakinan sesungguhnya hanya menyembahku, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang keliru, hai  putra Kunti“
Arti dari sloka itu adalah ketika para bhakta atau pemuja memuja para Dewa, mereka lupa bahwa mereka memuja yang satu, yaitu Tuhan YME. Akhirnya mereka bertengkar karena sifat ego dan saling menyalahkan satu sama lain. Inilah cara memuja para Dewa secara keliru.

    Denngan kata lain Dewa adalah mahluk ciptaan Tuhan yang mengemban misi-misi tertentu. Ada Dewa Indra yang menjaga Surga, Dewa Bayu yang menguasai angin, dewi Pertiwi yang menguasai Bumi dan sebagainya.
Dari sloka idi atas dapat kita simpulkan bahwa Tuhan dan dewa adalah berbeda dengan Tuhan, tetapi sejatinya semua ini adalah Tuhan. Jadi adakah sesuatu selain Tuhan sebagai alat dan bahan untuk mewujudkan semesta dan makhluk ini? Tidak ada. Semua bersumber dari Tuhan itu sendiri.
Serta itu semua adalah segelintir dari kemuliaan Tuhan yang tak terbatas itu.
Dari pembicaraan Teologi di atas, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa Ustad tersebut dengan pengetahuan yang sangat rendahnya mengomentari dan menCap bahwa tayangan Film MahaDewa Syirik, bagaikan tong kosong nyaring bunyinya.

Sekian dari Ulasan saya mengenai Kesyirikan MahaDewa. jika ada salah kata dan kalimat yang menyinggung Mohon Maaf, karena jika ada api pasti ada asap. Sekian dan terimakasih
            Om santih santih santih Om



143 comments:

  1. share share shareeeee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan di Share gan (y) biar tidk terjdi kesalah fahaman tentng ajran Hindu.

      Delete
    2. jadi dewa Shiwa itu sesungguhnya tidak ada?? dia hanya kiasan pula??

      Delete
  2. Secara umum bagus, cuma sebaiknya nada artikel jangan ada kesan emosi, cukup paparkan saja dengan baik dalam menjawab artikel Perdana Akhmad tersebut. Hal seperti ini sdh saya duga akan ada, sejak penayangan film Mahadewa, karena ketidak tahuan mereka, jangankan memahami film Mahadewa, bahkan yg sederhana seperti reinkarnasi, hukum karma saja banyak yg tdk percaya / faham.

    Mengenai Dewa itu ciptaan Tuhan, itu juga relatif, bisa juga dikatakan bagian dr Tuhan yg sdh berkesadaran Tuhan, seperti rasa lautan samudera bisa dirasakan juga dr setetes air laut. Tapi setetes air laut bukan samudera. Tapi kepercayaan agama lin bahkan juga tdk mengerti hal ini, dimana Tuhan dianggap terpisah sendiri sebagai satu individu yg diam di suatu tempat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terinakasih atas komen dan sarannya, suksme... :)

      Delete
    2. Salam bahagia dan sejahtera.
      Bung maha meru, saya adalah seorang muslim.tapi mungkin termasuk salah seorang dr sedikit rgmuslim yg suka menonton serial maha dewa.
      Yang ingin sy utarakan disini bahwa apa yg terurai sepanjang kisah serial maha dewa sesungguhnya itulah pemahaman Agama Islam yg sejati. Tapi maaf, krn memamang faham ini hanya di fahami oleh hanya segelintir kaum muslim yg sampai pada pemahaman makrifat ketauhidan. Bahkan kami sgt terbantu dg adanya adanya film ini krn akhirnya kami jd lebih mudah memahami pemahaman makrifat secara aplikatif. .Bagi kaum muslim yg hanya berpegang pada syariat semata maka kisah pembelajaran pd film ini pasti sgt sulit difahami sebab syariat dalam. Islam semata mata barulah pembelajaran dari luarnya saja. Jd perdbatan tdk perlu di lanjutkan sbb sampai kapanpun tdk akan difahami pada jalur yg berseberangan. .smg kita smua mendapat hidayahNya. Amin.

      Delete
  3. ini indonesia bung!!, ini bukan negara islam semata, kita punya 5 agama, jangan pernah banding-bandingin agama orang lain dengan yang lo punya, kita lain kepercayaan!! jadi jangan berkomentar sembarangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. TOP..... kalo gw punya 7 jempol semua gw acungkan untuk kasi salut...... "INI INDONESIA".......

      Delete
  4. saya sih setuju sama komentarnya agan Yoga

    ReplyDelete
  5. Makasih infonya, jadi saya lebih tau .

    ReplyDelete
  6. bahas agama agak sensitif hati2 ya gan kena pasal UU ITE :D good bloger

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip gan... Post ini hnya meluruskan, (y) :) tq for coment

      Delete
  7. Om swastyastu saudara seiman semua, mereka yg membahas tentang keyakinan selamanya tak akan mencapai titik temu krn masing2 mempunyai kebenaran. Tapi bagi sebuah kebijaksanaan apa yg dilaksanakan oleh seorang tokoh agama yg berinisial PA itu sudah cukup untuk mencerminkan tingkat intelektual pribadinya dan berikut ajarannya. Jadi silahkan untuk dicermati bersama. Krn sejatinya di dunia ini tidak ada salah dan benar tergantung dari penggambaran buah pikiran pribadi masing2. Om shanti shanti shanti Om

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan pistingan ini saya dapat wawasan dan pengetahuan inti dari keyakinan saya. Suksme
      .

      Delete
    2. Sesungguhnya asalakan mempelajari keyakinan agama dengan baik dan benar tidak adda satu keyakinan pun yg berbeda.sebab Tuhan sejak awal penciptaan alam sudah mendesain variasi keyakinan yang semua tujuannya satu yaitu KETAUHIDAN ATAU MENGESAKAN TUHAN. Kecuali mereka yg pelajarannya blum rampung tentu akan bertemu keslahfahaman pembelajaran. Jadi yuk mari beragama dengan sebaikbaiknya spy bertemu titik kesamaannya.

      Delete
  8. Mohon maaf bila ada ustad bicara, menyinggung kepercayaan hindu dan itu mungkin pendapat pribadi bukan dari islam itu sendiri, saya juga seorang islam, tidak berpandangan begitu, dalam pandangan saya Allah SWT yg menciptakan isi jagat raya ini dan mengutus rosulnya muhamad SAW untuk mengenal tuhan NYA dan mengajarkan mana yg benar mana yg gak benar, dan saya juga tidak setuju dg anggapan anda bahwa orang islam menyembah jin,marilah kita saling menghormati keyakinan sesama jangan saling menjelekkan keyakinan agama orang lain, karna dalam islam mengajarkan kedamaian mencintai sesama dan mensyukuri pemberian tuhan kepada kita, dan aku yakin di agama yg anda peluk mengajarkan kebajikan kepada sesama, karna tujuan kita adalah surga,marilah kita menuju surga sesuai tuntunan dari agama kita masing masing, dan saya beriman kepada ALLAH SWT dan di tuntun oleh Muhammad Saw, bukan beriman pada jin dan lain sebagainya
    Wassalam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg mana gan ada menyebut islam menyembah jin?? Apa ga salah baca??? Kalau pun ada, mohon dimaafkan, kemukinan salah penulisan. Orang hindu tidak pernah mencampuri ajaran agama lain apalagi sampai mejugde orang yg lain adalah kafir... mari kita saling menghargai, urusan ahlak adalah urusan kita sama tuhan... mari kita saling menghargai kepercayaan orang lain selama itu tidak merugikan orang lain... salam damai

      Delete
    2. Mana si penulis ada bilang agama islam menyembah jin? Yg ada to ustad mu. Tolong baca yg cermat sbelum komen bung

      Delete
    3. tujuan dari orang Hindu adalah moksa ( besatu kembali kepada NYA )

      Delete
    4. yoeze gilbert@ tulisan mana yg mengatakan bahwa agman islam menyembah jin ? mungkin anda slah baca :) ... pada sejatinya smua ajaran agama itu keluar dari Tuhan semesta yang sama, pastilah ajaran itu mengandung kebaikan dan ajaran semsta yang sama. ibarat dari sumber air bening yang sama, ketika air bening itu dituangkan pada gelas yang sudah berisi kopi, susu, teh, sirup, serbuk jahe, atau lainnya, pasti akan menghasilkan sajian minuman yang berbeda. Begitulah kejernihan pengetahuan semesta yang dialirkan pada pikiran sadar manusia, akan menghasilkan sajian kehidupan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis muatan ego yang telah ada menemani pikiran sadar manusia itu. Maka berhati-hatilah pada ajaran yang dimuati ego, jika kau masih menginginkan pengetahuan semesta yang jernih dan murni bagi kemurnian Jiwamu.
      " orang yang sudah melihat kebenaran akan melihat kebenaran itu dimana-mana sebagai satu keutuhan sempurna. Ia akan berhenti saling menyalahkan.
      Sedangkan ia yang masih terjebak pada pembenaran, akan melihat kebenaran secara sepenggal-sepenggal, seperti orang-orang buta yang menceritakan wujud Tuhan. Pikiran dan batinnya dipenuhi niat untuk saling menyalahkan."
      By Mustika Wayan

      dan ada 1 lagi yg perlu di koreksi, kami(Hindu) tujuannya tidak pada surga, tujuan kami iyalah mokhsa/manunggaling kawulo Gusti. itu merupakan pembebasan sempurna, dan pencapaian tertinggi. :)

      Delete
    5. mgkn dy kurang cermat membaca jd salah baca hihi...
      satyam eva jayate (y)

      Delete
    6. mungkin yg dimaksud itu siva bersemayam dipuncak gunung himalaya dimana umat hindu menyembah siva sebagai perwujudan ISW yg menurut ajaran islam penghuni yg ada digunung itu adalah para jin, dengan kata lain artikel diatas sama sekali tidak menyatakan klo islam menyembah jin ataupun menjelekkan ajaran islam

      Delete
    7. menurut saya anda itu salah menyuruh orang, kita tidak pernah menjelek jelekan agama orang lain tapi kaum anda yg perlu di kasi tahu jangan pernah menjelek jelekan agama orang lain.

      Delete
    8. Betul,sya stuju,rata2 100% demikian.

      Delete
    9. Bukan nya membela saudara penganut agama hindu dan menyalahkan saudara sesama islam , tapi mungkin disinilah menjadi pembelajaran kaum muslim pada khususnya kiranya memahami Agama Islam secara kaffah menyeluruh tdk setengah setengah .jadi belajar agama islam itu luar sampai dalam. Yaitu. Luarnya adalah syariat dan dalamnya adalah hakikat makrifat. Maka apa yg difahami oleh saudara di hindu pasti akan sama juga dengan yg difahami scr hakikat makrifat bukan syariat semata. Semoga kita semua dpt tercerahkan. Wass.

      Delete
  9. terima kasih sobat atas artikelnya, butuh penyeimbang berita tentang agama Hindu itu sangat penting dalam kita hidup di dunia maya ini, saat kita hidup bernegara, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kekhawatiran akan membuat kita semakin kecil dan mengecil ... Tuhan Maha Kuasa Maha Segalanya, apapun kehendak_NYA akan terjadi, jangan sekali-sekali kita mencurigai mahluk ciptaan-Nya karena akan mengurangi keyakinan kita akan ke Maha Kuasa an-Nya

    Satyam Eva Jayate

    ReplyDelete
  10. Meski saya tak beragama, tpi saya suka sama Hindu. Mereka sedikit ngomong. Tpi banyak implementasi positifnya. Smoga hindu ttap jaya n ttp bisa mempertahankan toleransi antar umat. Tidak seperti agama mayoritas. Banyak omong, implementasinya menyimpang.masak sesama umatnya saling bunuh. Selain itu, saat hari rayanya, mreka malah mencuri. Membuat umat lain resah saat hari raya mreka tiba (takut dicuri). Haha

    ReplyDelete
  11. Kalo ga salah di Bhagawad gita ada : apa yang kamu yakini itulah agamamu..jd ga usah berdebat masalah keyakinan..;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maksudmu yang ini :) ?

      Bhagavad Gita IX.26
      Siapapun yang sujud kepada-Ku dengan persembahan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, atau seteguk air,akan Aku terima sebagai bakti persembahan dari ­ orang yang berhati suci.
      .
      (Bhagavad Gītā, IX. 29)
      Aku tidak pernah iri dan selalu bersikap adil terhadap semua makhluk.
      Bagi-Ku tidak ada yang paling Ku-benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi.
      Tetapi yang berbakti kepada-Ku, dia berada pada-Ku dan Aku bersamanya pula
      .
      (Bhagavad Gītā, 4.11)
      Jalan mana pun yang ditempuh seseorang kepada-Ku,
      Aku memberinya anugerah setimpal. Semua orang mencari-Ku
      dengan berbagai jalan
      .
      (Bhagavad Gītā, 7.21)
      Kepercayaan apapun yang ingin dipeluk seseorang,
      Aku perlakukan mereka sama dan
      Ku-berikan berkah yang setimpal supaya ia lebih mantap
      .
      (Bhagavad Gita IX.34)
      Pusatkan pikiranmu kepada-Ku, berbakti kepada-Ku, dan setelah kau mendisiplinkan jiwamu, maka Aku akan menjadi tujuanmu yang tertinggi dan kau akan tiba kepada-Ku ( moksha )

      Delete
  12. Sebagai hindu saya setuju dgn yg anda tulis...mungkin bagi umat lain yg trsinggung, mhon maaf, jika ada asap psti ada api.bgitulah kiranya ada pihak yg mndahului hingga slh satu dr kami jd unjuk bicara. Tdk brmaksud mnyinggung slah satu agama, namun mnyinggung sseorg yg membandingkn agamanya dan mlecehkn agama kami. Otomatis trlihat qt ikt mnyinggung agama lain. Namun harusnya untuk pihak yg trsinggung, salahkn ustad itu donk, yg dluan mulai. Jika ingin dhormati, hrmati n hargailah dl org lain..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya memang begitu, ini adalah hukum sebab dan akibat. Semoga damai....

      Delete
  13. saya sebagai seorang muslim
    saya setuju dan menghargai tulisan ini, ini merupakan pengetahuan bagi kita semua yang membacanya dan khususnya saya

    nice share gan, inilah indahnya sharing, tqs atas sharenya gan

    jayalah semua umat beragama di dunia dengan ilmu dan pengetahuannya :)

    ReplyDelete
  14. Replies
    1. entahlah, bisa tanya ke pak ustad :)

      Delete
    2. buah syirik aya mungkin hehehhe

      Delete
    3. Syirik = iri ya kikikikiki ato syirik = urik = tidak jujur kikikiki

      Delete
  15. saya belum lihat tulisan anda yg panjang ini...
    saya cuma mau tau 2 hal saja...
    yg pertama adakah yg menjelaskan apa itu syirik di hindu? kalau ada apa itu syirik?
    yg kedua...jika di hindu tidak ada syirik... atau jangan jangan ada tapi anda tidak tahu oke.... apa arti kata syirik menurut anda?

    karena yg saya tahu syirik itu dipakai oleh islam, digunakan oleh orang islam, dan didefinisikan oleh islam itu sendiri....
    dan sekarang ada orang islam menggunakan syirik ini dalam sebuah tulisan... tapi kemudian ada orang nonislam (anda) menulis artikel seolah olah tidak setuju kalau film mahadewa itu syirik...

    so... saya ingin tahu jadinya.... menurut hindu syirik itu apa sih? kalau tidak ada atau tidak tahu....menurut anda aja deh,,,, apa itu syirik?
    sedemikian sehingga anda bisaseolah olah tidak setuju dengan ustad itu...

    jawaban anda akan sangat menentukan apakah saya perlu membaca tulisan yang sudah anda buat panjang panjang ini....
    saya hanya obyektif saja menilai... saya baru melihat judulnya dan baru baca sedikit....
    tapi kalau anda tidak bisa jelasin yg saya tanya di atas.... yah saya tidak akan melanjutkan baca tulisan anda,,,.
    karena menurut saya aneh aja,,, kalau ada orang bisa ngebahas soal syirik tapi gak tau apa itu syirik
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jgn baca judul aja gan, lihat dulu isi nya
      Si TS kan mengomentari isinya bukan judulnya!!!!

      Delete
    2. yg di maksd syirik itu, mempersekutukan Allah kan bro ?

      Delete
    3. intinya semua agama bagus dan inti dari semua agama itu 1 tuhan yang maha kuasa.

      Delete
    4. hahahah bung kalau mau memahami lihat isinya bukan judulnya, buat apa judulnya bagus kalau isinya jelek

      Delete
    5. ada2 aja sih bro. makanya kalo mau comment baca dulu. ketauan kan kalo cuma liat judul aja tapi isinya gak di liat. makanya suka menjelek2kan agama lain

      Delete
    6. Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.
      Budi Setiawan: anda kurang cermat dalam memahami tulisan diatas. anda harusnya sudah mengerti dari awal yg menyebut kata syirik itu bukan dari agama Hindu, si Ustad itu yg harusnya kau tanya. agama Hindu tidak mengenal kata syirik. dan jika anda bertanya kepada kami lebih dalam mengenai pemahaman syirik anda Salah alamat. silahkan perdalam ilmu agama anda sebelum mengkomentari tulisan orang yg tujuannya adalah untuk mengklarifikasi.
      sebaiknya Kau baca dari awal hingga akhir, pahami dan resapi. dan kau bandingkan dengan ulasan ustad itu.

      Delete
  16. comment dikit aja mas budi.. pertanyaam mas aja yang malah ngawur mas.. katanya udah baca ' saya baru melihat judulnya dan baru baca sedikit....' kan yang menyebutkan MAHADEWA ITU SYIRIK si ustad sendiri, yang ngepost blog ini kan cuma nge copy paste aja.. makanya budayakan baca sebelum nanya -,-

    ReplyDelete
  17. " AHAM BRAHMA ASMI " jangan membela agama masing-masing aja deh.. kita liat relitanya aja.. film sinetron atau bahkan layar lebar aja udah banyak dominan ISLAM itu sendiri.. jadi apa salahnya kalo HINDU menyebarluaskan ajaran mereka? ini INDONESIA, cuma masalah film aja kok ribut. ambil sisi positifnya aja sih dari masing masing film yang di keluarkan dari masing masing pihak agama, jangan malah membuat agama di indonesia ini justru bermusuhan.. masukan aja nih ya HINDU ada semenjak tahun 3000 SM sedangkan ISLAM Setelah Masehi.. jadi kalo pihak ISLAM emang gasuka sama HINDU, tinggal liat aja lebih tua mana.. toh saya juga pernah tau kalo di dalam kitab suci WEDA itu sudah mencangkup semua agama di dunia.. kita bisa buktikan dengan cara kumpulkan semua kitab suci di dunia dan kita liat isinya, pasti bakalan sama persis.. percaya ga percaya sih sama HINDU tapi itu adalah kenyataannya...

    ReplyDelete
  18. Salam kenal :)

    Saya juga adalah orang Islam, tapi saya setelah membaca postingan mas (eh manggilnya mas gpp kan) ntah knp kok saya mengerti sekali sama poin-poin yang mas bicarakan...membuat saya tersadarkan kembali kata-kata yg pernah terucapkan ke saya,

    "Orang Islam itu banyak yang religius tapi sangat sedikit yang memiliki spiritualitas yang tinggi"

    Semenjak saya mengenal beberapa teman saya yang beragama Hindu, saya perhatikan teman-teman saya ini tingkat spiritualnya tinggi...orangnya damai, tidak suka berbuat jahat, sangat percaya karma, dan sangat mencintai Tuhannya dgn sepenuh jiwa...berbeda dengan beberapa (atau banyak?) orang Islam yang penampilannya Islam banget (atau arab banget?) tapi kelakuannya bikin istighfar berkali-kali...saya setuju sama pendapat mas yang bilang "punya gelar ustad tapi kok pemikiran kyk gitu", karena menurut saya ya mas di Indonesia ini gampang kalo mau (disangka) jadi ustad...tinggal pakai aja baju koko/baju gamis, peci/sorban, jenggot panjangkan, fasih baca Al-Qur'an, tebar ayat sana-sini, pasti banyak yang ngira kita adalah ustad...padahal belum tentu juga mereka paham esensinya walaupun mereka hafal banyak soal ilmu agama...

    Tapi saya lihat banyak teman-teman beragama Hindu yang sangat paham esensi jiwa dan ketuhanan dan ini membuat saya salut...dan dari artikel mas saya jadi belajar banyak mengenai konsep ketuhanan dan ajaibnya saya bisa menerapkannya juga di Islam, membuka mata saya bahwa Allah SWT yang digambarkan dari orang-orang disekeliling saya rasanya terlalu sempit sekali...sepertinya saya harus menghapus doktrin-doktrin/dogma-dogma yang dicekoki orang-orang umum ke saya dan belajar sendiri mengenai Tuhan agar saya bisa merasakannya sendiri...ini kalau ada orang Islam lain yang baca komen saya pasti saya langsung dituduh kafir :p

    Tapi maaf, saya ingin lebih open minded dalam mencari Tuhan dan kespiritualitasan saya, sudah capek berpikir sempit dan menjudge yang tidak-tidak. Tapi saya tetap yakin sama Islam saya dan Allah SWT, saya cuma tidak yakin dengan interpretasi orang-orang awam terhadapnya. Sekali lagi terima kasih mas atas artikelnya karena saya mendapat ilmu baru disini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Komen anda begtu terbuka, dan sya salut dengan anda... Melepas dogma yg sudah mendarah daging dan mencoba melihat murninya air kesadaran jiwa semesta. itu bagaikan mengambil bunga mawar di antara duri yg sgt lebat, kamu bisa terluka. Tapi kamu bisa mengambil indah dan harumnya dari mawar yg mrupkan kesadarn murni itu. Tetaplah percaya pada diri, dan ajaranmu :) . Terimakasih atas komennya yg bgtu luar biasa dan open mind. (Y)

      Delete
    2. karena saya baca baca sedikit si penulis ini nada nadanya kayak gak setuju si ustad itu bikang film ini syirik...
      makanya saya mau tanya penulis ini paham syirik seperti apa sampai bisa posting sebanyak ini...

      makanya saya bertanya tanya,.,kenapa penulis ini bisa tidak setuju film itu dibikang syirik.... memang si penulis ini paham apa itu syirik sampai bisa bernada tidak setuju?

      saya islam.... tapi kekuarga saya banyak hindu juga kerna ibu saya asli bali dari abiansemal...

      Delete
    3. @MahaMeru
      Sama2 mas, tapi kebetulan sekali artikel mas muncul pas saya lagi galau begini, mungkin memang sudah diatur Tuhan kali ya mas ketika saya minta petunjuk pas banget mas nulis artikel ini, cukup banyak pertanyaan saya yang terjawab berkatnya :) maaf ya mas jawabnya pake akun anonim, tapi harusnya mas tau kalau beneran saya yang jawab walaupun anonim :)

      @BudiSetiawan
      Saya coba bantuin mas MahaMeru ngejawab ya, kyknya mas Budi Setiawan masih kekeuh nih komen-komen terus. btw saya mencoba netral dan mencoba liat dari kedua sisi,

      intinya mas MahaMeru heran kok film Mahadewa disebut syirik, syirik kan namanya menduakan Tuhan, padahal di agama Hindu juga cuma menyembah satu Tuhan Yang Maha Kuasa (sudah dijabarkan di postingan diatas). Pendapat saya pribadi: Lagipula cukup mengherankan aja kenapa film Mahadewa kok dibilang syirik buat umat Islam, kalo orang beragama Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha, nonton film2 Islami seperti Para Pencari Tuhan, Hidayah, Tukang Bubur Naik Haji, dll, mereka jadi ikutan syirik? Tapi rasa-rasanya mereka adem ayem saja? Seharusnya kita umat muslim udah tau lah ya kalau di film itu kental dengan nuansa dari agama Hindu (saya belum nonton filmnya, maaf kalau salah), harusnya sudah cerdas untuk tidak mencampuradukkan aqidah dan pesan kebaikan dari film itu kan ya

      Sama saya sampaikan kalimat yang jadi pertanyaan saya belakangan ini: "Kalau sudah yakin sama Tuhan (Allah SWT) dan agama (Islam) kamu, kenapa sih harus takut dikafirkan orang lain?" Dalam kasus ini, masa iya nonton film ini aja jadi kafir? Kalau beneran ada yang kyk gitu saya bener-bener bertanya-tanya jadinya tentang gimana keimanan orang itu sehari-hari.

      Itu dia pendapat saya, saya sih gak maksa mas budi setiawan buat setuju, gak setuju juga gak apa-apa :)

      Delete
    4. oh iya, di postingan diatas mas MahaMeru juga menjabarkan sepertinya pak ustad ini main copas saja tanpa benar-benar mengetahui ajaran agama Hindu yang sebenarnya, jadi mas MahaMeru meluruskannya di postingan ini...

      Delete
    5. ya tuhan.... ternyata ada mahlukmu yang bs melihat kesalahan dalam dirinya (umatnya/kaumnya) dan berani membuka mulut dan mengakuinya secara terbuka bahwa kami.... kita semua adalah anak Tuhan yang amat sangat terbatas kemampuannya dan adalah kewajiban (kalo tidak mau di sebut keharusan) belajar dari mahluk Tuhan yang lain meski mereka berbeda dengan kita....
      semoga pencarianmu akan lebih mencerahkan arti Tuhan dalam hidupdan kehidupanmu Bro...

      Delete
    6. Anonim1@ iya mas, terimakasih atas pendapat mass dan semua isi pikiran yg sudah di tuangkan, dan saya percaya bahwa yg nulis itu memang benar² dari anda sndri... Rahayu... Sehat selalu...

      Delete
    7. mas maha meru : baca gilak! hehe..ini bagus untuk konsumsi otak, biar terbuka biar melihat lebih luas lg tentang hidup ini..brilliant!! nambah wawasan..sy Katolik, sy akhirnya menemukan kesamaan sistem konsep keTuhanan Hindu, sy emang suka belajar agama lain mas..bukan untuk perbandingan, tp sy pengen tau gimana sudut pandang lain..dan gimana sy bisa menghormati agama lain..sy juga lepas dari dogma2 Vatikan..walaupun sy tetap berdoa dan meyakini Yesus Kristus..tp kalo d liat dari konsep 3 agama samawi -- Katolik - Yahudi - Islam dan Hindu dan Budha..ada satu poros diantara semua "tuhan" yg MAHA KUASA - yg kita sebut dengan nama berbeda

      thx mas untuk artikelnya! Tuhan berkati

      Delete
    8. Anonim6 Agustus 2014 10.24

      Terimakasih mass... Saya juga melihat persamaan ketuhanan kristen dan hindu.. Dan memang itu hampir sama,
      Sya ambil contoh kcilnya, dri artikel di atas sblumnya mngtakan kami(Hindu)menyebut Tuhan dgn berbagai nama; Brahman, paramatman, dan bhagavan.
      Sya melihat ksmaan dlam kristen, bahwa yg dimaksd Tuhan dalam kristen ada 3 itu sbnarnya bagian² sifat suci(kudus) dari Tuhan. Jika kita lihat, Brahman disini bisa di sebut sebagai (Allah), Paramatman bisa di panggil (Roh Kudus), dan bhagavan bisa di panggil (yesus) . Dalam hal ini kita bisa mlihat persmaannya. GBU my friend...
      Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
      Kebenaran hanya satu, tiada duanya.
      :)

      Delete
    9. SALUT pake BANGET sama comment 1 ini,, andai semua orang pemikirannya seperti anda,, hhee salam :)

      Delete
  19. kalo soal menghargai agama agama itu memang sudah sepatutnya...dan sudah sewajarnya..., bahkan itu diwajibkan di islam untuk tidak menghina agama lain....
    kalo soal toleransi.... wah sudah sering saya lakukan..., ibu saya dulu hindu.... mualaf,,,,orang asli bali... bapak saya islam....
    tapi komunikasi keluarga saya dengan keluarga dari ibu saya sangat baik....


    saya disini obyektif aja,,,,
    ini kenapa penulis seperti gak terima secara tersirat itu film dibilang syirik?
    memang dia tidak bilang secara tersurat kalo dia ini tidak terima,,,tapi secara tersirat dari sedikit paragraf yg saya baca dia ini seperti gak terima itu film dibilang syirik,,,

    terus saya tanya dia soal syirik itu apa....
    dan ternyata dia gak tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepengetahuan yang saya krathui, arti syirik itu merupakan meyekutukan Tuhan, dari berbagai perbandingan dari ustad itu bahwa tayangan itu sangat bertentangan dgn ketuhanan islam dan seolah² Hindu itu bukan menyembah Tuhan, dengan kata lain, ini merupakan penghinaan dalam bntuk komentar/perbandingan yg telah ustad lakukan. Kenapa disbut penghinaan ? Iya tentu saja, karena dalam hal ini, ustad itu menyudutkan Hindu dengan menggunakan berbagai penjelasan² dari pengetahuan yg tidak ia ketahui sama sekali, dalam hal ini perlu di jelaskan. ya saya tidak setuju dgn perbandingan itu, maka dari itu saya membuat artikel ini dengan menjelaskan pengetahuan yg sebenarnya ini, agar semua umat Hindu, maupun islam, atau maupun yg lain tidak salah sangka dalam menyikapi perbandingan yg sangat melenceng ini. Dari penjelasan ini, smoga anda dapat mngerti kenapa saya membuat artikel ini. :)

      Delete
    2. tapi memang ada beberapa kalimat yang kurang enak dibaca oleh ustad itu
      dakwah islam itu seharusnya damai, sejuk, bagi siapapun yg mendengarnya....tapi harus tetap menyampaikan "kebenaran"

      saya dari kecil lahir dan besar di bali,,, sembahyang orang hindu yang namanya tri sandhya juga saya hapal dari ujung ke ujung karena saya dengar setiap hari sewaktu sekolah di bali.... dari TK sampai kukiah di bali

      Delete
  20. dan yang paling aneh lagi ada orang komen isinya agama mana yg lebih tua....
    kalo soal tua tuan agama itu gak substansial dijadiin mana agama yang bagus dan mana bener bro...

    kalo dibilang agama islam itu muda.... yang memang muda..
    karena di Al Quran memang dijelaskan kalo agama islam itu dibawa nabi terakhir agar orang orang yg memeluk berbagai agama seperti yahudi...kristen dll masuk ke islam...
    jadi kalo dibilang agama ini muda dan ada agama lain lebih tua,,,,
    its oke...no problemo karena memang begitu kenyataannya

    tapi saya bukan ribut soal agama mana bener dan agama mana salah...
    saya disini cuma mau menggali seberapa paham penulis ini tentang syirik sampai dia bisa tulis artikel panjang banget gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. bro bisa baca ga bro,penulis ini udah bilang kan kalo syirik itu MENURUT dia adalah MENYEKUTUKAN TUHAN.. jadi kenapa masih belom puas? kalo MASIH belom puas lo bisa TANYA bro sama petinggi agama HINDU. kok gitu aja repot..

      Delete
    2. Woe budi lo tau kali ciliwung ? Ato lo tau lumpur lapindo ???
      Kalok lo tau nyempung aja kesana repot amat lo koment" enggk jelas, coment tu yg nyambung sama artikelnya,
      Apa lo gak terima karena ustad itu bapak lo ? Hahaha (n)

      Delete
    3. he buduh ehh salah budi maksudnya :) : seharusnya lo jangan tanyakan syirik nya lg, karena lo dah tau jawabannya. semestinya lo tanya Ustad gadungan lo tuh, kenapa dia sebut film Mahadewa ini Syirik? dan lo baca lagi apa yang di tulis oleh ustad lo tuh.... lo fikir tulisan nya itu sudah benar? Ustad lo tuh yg cari perkara

      Delete
    4. wasalam..Sabar syukur ikhlas lebih baik...hindu sampai islam hanya penyempurnaan...hindu islam beda nya setipis kulit bawang...tau agama belum tentu kenal Tuhan...Kenal Tuhan pasti tau agama...semoga bisa di mengerti...wasalam

      Delete
  21. Salam Damai untuk kita semua...
    ini hanya pemikiran saya yang simple...just share.. :D

    Tuhan itu satu....

    tapi banyak jalan menuju kepadaNYA....


    KRISTEN
    ISLAM
    HINDU
    BUDHHA

    dll(agama) yang mungkin tidak saya ketahui...(mohon maaf)

    dari agama diatas tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk MENYAKITI sesama manusia....
    dan semua agama diatas sangat cocok dijadikan pedoman hidup...

    dan sekarang kita sebagai manusia...mempunyai pilihan untuk mimilih jalan yg mana yg ingin kita tempuh sesuai KEYAKINAN kita masing2....

    tidak ada gunanya saling mencari kesalahan dari semua agama tersebut.....karna intinya sama yaitu mengajarkan kebaikan :D

    dan ini yg menurut saya paling penting....TUHAN tidak pernah menciptakan agama apapun!!!!(silahkan kalau ingin dibuktikan)

    tetapi manusia2 yg terpilihlah yg membuat agama2 itu sendiri...untuk dijadikan pedoman hidup untuk kita semua....

    jadi simpelnya seperti ini..kita semua menyembah TUHAN yg sama karna TUHAN cuma satu kan??!! tetapi dengan cara yg berbeda :D


    salam damai...

    Tuhan mengasihi kita semua :D

    ReplyDelete
  22. Menurut saya..
    Mahadev maha tau...
    Yang sangat tahu tentang ketidaktahuan ustad itu...
    Jadi sebaiknya tidak ada emosi dan ego dalam rangka memberikan penjelasan pengetahuan tentangNya...
    Karena sadar atau tidak beliau juga mencintai mereka... yang hindu islam kristen atau apapun lagi nama agamanya...

    Jay Mahadev

    ReplyDelete
  23. Wahhh...nyante aj bung..mas budi..kl anda dr kecil ud di bali harusnya anda tau gmn situasi di bali...kl emg anda besar di bali jgn ngotot gt donk

    ReplyDelete
  24. Kan sudah jelas smua agama punya satu kepercayaan. yaitu “"TUHAN hanya satu tidak ada yang kedua"" tidak ada lagi orang yg beranggapan ini Tuhanku dan itu Tuhanmu. dari TK sampai sekolah paling tinggi pun kl qt diajak berdoa bersama oleh para guru. beliau sllu berkata
    "MARI KITA BERDOA SUSAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN MASING_MASING.
    Tujuannya sama kan? yaitu berdoa kepada TUHAN
    kl bicara masalah agama di Indonesia NGERI....

    ReplyDelete
  25. Perbedaan itu yang membuat dunia ini indah...Mahadev dalam salah satu episode nya menjelaskan cara menyembah Beliau yg berbeda sangat ekstrim yaitu ketika beberapa Yogi mempersembahkan daging mentah dalam Shiva Linggam Puja....ternyata mempunyai makna sama dengan apa yg Dewi Parwati persembahkan dalam bentuk puspam (bunga) dan palam (buah)...lihatlah pesan2 kecil yg mungkin luput dr pemantauan kita ...seperti yang memuja beliau juga sangat ekstrim tidak hanya manusia ....tetapi juga disisi satu para Dewa sisi lainnya adalah Jin, Hantu dan Raksasa dalam bahasa aslinya disebut Sura dan Asura...

    Mudah2an dg penayangan Mahadev membuat kebaikan untuk kita semua...membuat yg Hindu lebih banyak mempelajari KeTuhanan nya untuk dapat menjelaskan dg lebih baik jika diperlukan. Yang non Hindu lebih mengenal konsep keTuhanan dalam Hindu yg secara umum dibagi dua yaitu Tuhan yg tdk bersifat dan Tuhan yang bersifat...selamat menikmati tayangan Mahadev...damai...damai...damai.

    ReplyDelete
  26. maaf ikut nimbrung nih, menurut saya pribadi semestinya kita Bersyukur dan berterimakasih atas apa yg telah dilakukan oleh ustad tersebut, kenapa demikian? karena dari hal tersebut terbitlah pencerahan seperti ini, mungkin ini adalah salah satu jalan (cara Tuhan) untuk mengingatkan kita semua, agar timbul kesadaran2 di hati kita semuanya, Terima Kasih Tuhan atas segalanya... Suksma..

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya ini sudah takdir Tuhan untuk menghadirkan pencerahan seperti ini,

      Delete
    2. Ngapae tuhan harus takdirin ceramah dr ustad goblok dan abal2 ini???? Ni ustad kawe2an bro....

      Delete
  27. goblog banget orang2 yg mengatakan hanya nama tuhannya saja yg benar, org spt ini mencerminkan kemunduran spiritual yg sangat parah, menyebut nama tuhan ibaratkan kita menyebut nama " matahari" dgn banyak nama sesuai dgn bahasa kenegaraan masing2 maupun suku masing2, kita bisa menemukan nama beribu2 sebutan dari matahari berdasarkan dari perbedaan negara, suku/ etnis , kenyataannya matahari hanyalah satu saja!! jadi kita orang indonesia ngak bisa memaksakan benda yg bersinar disiang hari bernama matahari kepada bangsa lain, begitu jg penyebutan nama2 tuhan ngak bisa kita paksakan kepada umat bergama lain

    ReplyDelete
  28. maaf sx lg coment. yg pada suka debat masalah agama. kira-kira oranganya rajin smbahyang ga?

    ReplyDelete
  29. hallo mas ahmad yg baik
    film mahadewa bukanlah film yg menceritakan tentang tuhannya hindu melainkan film tentang kisah para dewa dikahyangan yg mempunyai tugas menciptakan,memelihara, dan melebur sesuai dgn kodrat alam(Kehendak tuhan), sebutan utk tuhan hindu adalah AUM atau BRAHMAN dgn kalimat sahadat EKAM EVA ADWITYAM BRAHMAN artinya hanya ada satu tuhan tidak ada duanya,
    kalau ajaran tauhid mas hanya pada tingkatan syariat tidak pernah akan ketemu bahwa tujuan dari masing2 kepercayaan adalah sama,coba mas tingkatkan ke hakekat dan tingkatkan lagi sampai mahrifat maka akan terjawab ada benang merahnya,kenapa tuhan menciptakan perbedaan, kalau ingin saling menyalahkan kenapa tidak menyalahkan tuhan saja yg menciptakan semua perbedaan dan semua yg ada di alam semesta ini. kalau saya boleh bertanya kepada mas yg baik, tuhan agamnya apa ya? menurut saya manusia pada hakekatnya sama apapun agamanya, setiap manusia mempunyai muhammad, nur muhammad,dan allah(muslim)
    putra , roh kudus, bapa (kristen)
    atma , jiwatma , paramatma(hindu)
    jadi unsur manusia sama yaitu muhammad/putra/atma dan nur muhammmad/roh kudus/jiwatma
    allah/bapa/paratma adalah tuhan yg maha segalanya(absolut)
    Tujuan hidup agama hindu adalah moksartham jagaditha yaitu mencapai alam brahman(brahman nirwana) tempatnya tuhan
    Tujuan umat muslim adalah berada disisi allah yaitu mencapai arasy atau arsy tempatnya tuhan
    Inti ajaran hindu adalah iswara prani dhana artinya pasrah hanya pada tuhan
    inti ajaran muslim adalah islam artinya berserah diri hanya pada tuhan
    Ibu dari weda adalah gayatri
    Ibu dari qur'an adalah alfatekah
    coba mas cari arti dari gayatri mantram dan surat alfatekah, akan ditemukan persamaan arti dalam perbedaan bahasa
    sebenarnya kita harus bersyukur dgn perbedaan seperti halnya sidik jari kenapa berbeda karena perbedaan berarti manusia di suruh saling mengisi, saling belajar,saling bantu satu dgn yg lainnya.
    jadi saran saya buat mas ahmad sering2lah naik haji kedalam diri biar menjadi pak kaji,kalau ke mekah menjadi pak haji
    teman sedarma jangan lupa tattwamasi kau adalah aku, aku adalah kau

    ReplyDelete
  30. Apapun agama qta, ini Indonesia, yg saya tw Indonesia itu bhineka tunggal ika, walaupun qta berbeda tpi tetap satu jua, jngan hanya krna perbedaan agama, bhineka tunggal ika dilupakan...

    Yg jelas INI INDONESIA qta smw saudara :)

    ReplyDelete
  31. Satu sifat manusia dan ini manusiawi. Apa yang dilihat dan diyakini dalam mindsetnya itulah kebenaran. Dan jika mencoba untuk membanding - bandingkan, maka apa yang diyakini itulah yang mutlak. Semisal saya punya BMW dan anda punya Mercy, jelas saja saya akan melihat keunggulan BMW dan serta merta mencari/melihat kelemahan Mercy.
    Mohon untuk tidak membanding - bandingkan, mari kita jalani keyakinan masing masing.
    Saya yakin tidak ada yang mengajarkan keburukan. Jika memang itu terjadi, semua akan berjalan baik dan damai, seperti kata rekan kita yang komen diatas, Ini Indonesi dan kita punya 5 agama yang diakui pemerintah.
    Suksma.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar... Semua ajaran bersal pada sumber yg sama. Tetap teguh pada slogan negara kita, Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. :)

      Delete
  32. Semua jalan (agama) manuju Tuhan adalaha benar. Tp orang yg menjalankan belum tentu benar.! Inti klo ada orang yg menyalahkan 'jalan' orang lain menuju tuhan apakah ia telah menjalankan 'jalannya' dengan benar.? Dan 1 yg pasti orang tersebut haya tau 'jalan'nya benar dan 'jalan' orng lain salah.. Wkakaka...

    ReplyDelete
  33. Mas Budi sy kutip pernyataan mas diatas 'kalo dibilang agama islam itu muda.... yang memang muda..karena di Al Quran memang dijelaskan kalo agama islam itu dibawa nabi terakhir agar orang orang yg memeluk berbagai agama seperti yahudi...kristen dll masuk ke islam... pertanyaan sy knapa nabi ingin orang2 yg memeluk berbagai agama masuk ke islam?

    ReplyDelete
  34. Secara garis besar, di Weda: Tuhan itu satu tapi orang suci menyebutnya dengan banyak nama.Tuhan itu tidak berwujud, tdk beranak dan diperanakkan. ada dimana mana. Untuk mencapai Aku(Tuhan) dgn menggunakan akal sangat susah, tergantung sampai dmn akal mereka mencapai Ku dan dgn jalan/cara apapun, asalkan menuju kepada Ku, aku terima. Jika tirani telah merajalela, Aku akan turun kedunia untuk menegakkan kebenaran. (maaf jika salah ketik, agar mudah dimengerti).

    ReplyDelete
  35. Mari perbanyak berbuat kebaikan, wajarlah kita melakukan kesalahan karena kita manusia. Jgn sia-siakan kesempatan kita terlahir sebagai manusia sebelum waktu kita habis, bergunalah terhadap sesama dan buatlah dunia ini menjadi tempat yg nyaman untuk kita bersama. Berusahalah menjadi tegar terhadap apa yg akan disajikan oleh sang waktu. :) selamat menjalankan peran masing-,masing kawan.

    ReplyDelete
  36. Dalam hal ini saya ingin menyampaikan Pemahaman saya tentang istilah yang seolah-olah puncak gunung Himalaya adalah tempat stana CIwa (Tuhan).
    Ajaran Weda adalah Maha Benar , merupakan ilmu Pengetahuan baik yang di Wahyukan, maupun Pengembangan pada jaman ini.
    Gunung adalah simbul dari Ilmu Pengetahuan.
    Bagi Manusia Yang belajar baik dasarnya/sumbernya dari Weda atau Alquran atau Injil itu sama halnya atau itu berarti bahwa semakin tinggi pemahaman seseorang tentang hakekat kebenaran yang di ajarkan, maka seseorang itu semakin dekat dengan Ciwa/Tuhan/Allah karna ajaran itu membimbing kita agar tetap Pada Jalan Beliau.
    di Bali ada istilah " Gununge Anggen Hulu" (Gununglah yang di pakai Hulu/Pedoman) artinya Bahwa keseharian kita harus berpedoman Pada Ilmu pengetahuan Yang maha benar.
    Maha benar Alloh dengan segala firmannya.kalau di Islam.
    Maka siapapun Anda,
    Apapu Agamanya jika salah memahami ajaran akan melahirkan Munafik-Munafik Dunia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali itu... :) tidak terfikirkan olehku.

      Delete
    2. @Dina Kaouru Chan ,
      Saya izin copas pendapat anda untuk memperbaharui artikel dalam nomor urut dua . ^^

      Delete
  37. Banyak jalan untuk mencapai BELIAU
    pastinya tidak satu jalan atau cara
    ......kamu dengan agamamu dan aku dengan agamaku
    Toleransi dan saling menghargai hanya bahasa itu yang mempertemukan kita.....
    MENCINTAI tidak sama dengan MEMUSUHI bukan ....
    Kita di Indonesia dengan tata cara Indonesia ... PANCASILA
    Landasan aturannya UUD45 .....FINAL

    ReplyDelete
  38. perhatikan!!
    film mahadewa menganut ajaran hindu
    syirik itu istilah dalam ajaran islam
    ajaran hindu tidak sama/sesuai ajaran islam

    >>jika film mahadewa itu syirik
    >>maka film mahadewa tidak sama/sesuai ajaran islam!!

    KENYATAANNYA MEMANG BEGITU !!
    tidak perlu ada yang tersinggung

    analogi:>missal<
    saya juga tidak akan tersinggung jika ada yang mengatakan:
    film Para Pencari Tuhan TIDAK SESUAI dengan ajaran Hindu
    karena memang film PPT menganut ajaran islam

    masa gitu aja diperdebatkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di baca sampai habis, bru kamu akan tau maksud knp sya membuat artikel ini.
      Sepengetahuan yang saya krathui, arti syirik itu merupakan meyekutukan Tuhan, dari berbagai perbandingan dari ustad itu bahwa tayangan itu sangat bertentangan dgn ketuhanan islam dan seolah² Hindu itu bukan menyembah Tuhan, dengan kata lain, ini merupakan penghinaan dalam bntuk komentar/perbandingan yg telah ustad lakukan. Kenapa disbut penghinaan ? Iya tentu saja, karena dalam hal ini, ustad itu menyudutkan Hindu dengan menggunakan berbagai penjelasan² dari pengetahuan yg tidak ia ketahui sama sekali, dalam hal ini perlu di jelaskan. ya saya tidak setuju dgn perbandingan itu, maka dari itu saya membuat artikel ini dengan menjelaskan pengetahuan yg sebenarnya ini, agar semua umat Hindu, maupun islam, atau maupun yg lain tidak salah sangka dalam menyikapi perbandingan yg sangat melenceng ini.
      Memang tidak ada yg harus di perdebatkan. Dari penjelasan ini, smoga anda dapat mngerti kenapa saya membuat artikel ini. :)

      Delete
    2. >>jika film mahadewa itu syirik
      >>maka film mahadewa tidak sama/sesuai ajaran islam!!

      KENYATAANNYA MEMANG BEGITU !!
      tidak perlu ada yang tersinggung
      .
      Jika kenyataannya memang bgtu, knp harus ada postingan semacm ini di fb ? :)

      Dan tidak perlu ada yang tersinggu jika saya meluruskan semua perbandingan² yang sangat melenceng itu :)

      Delete
  39. walaupun kita berbeda kepercayaan tapi kita tetap satu makna.. hanya orang berintelektual rendah yang menganggap kepercayaannya yang terbaik..

    ReplyDelete
  40. Km tau gk slogan bhinekka tunggal ika.. masa gara2 ini kita jadi perang.. percuma toh pahlawan kita dulu perang untuk merdeka... hargailah orang lain jika kamu ingin dihargai.. jangan mau dihargai aja tp gk mau menghargai orang..intinya aku akan berusaha berbuat baik dengan orang lain gk melihat agama,ras,suku,budaya atau keyakinan.. jika dia menghinaku atau agamaku itu urusan dia dengan Tuhan.. salam damai :)

    ReplyDelete
  41. tak kenal maka tak sayang. uraian yang bagus sekali :)

    ReplyDelete
  42. ah...! ustad itu mulutnya bau taiii! sok merasa paling suci!!!

    ReplyDelete
  43. Ijinkan saya berkomentar...

    Artikel ini dibuat sebagai penjelasan, pemahaman, dan tambahan ilmu bagi kita semua, alhamdulillah mas Mahameru menjelaskannya dengan baik, meskipun ada sedikit nada yang bisa dibilang tinggi mas ya ^^
    Suksma sebelumnya mas Mahameru.

    Saya seorang muslim, memilih Islam sebagai agama saya dan Allah SWT sebagai Tuhan saya. Saya juga hidup di tengah-tengah perpaduan 2 keluarga, Islam dan Hindu, seperti mas Budi. Kedua nenek saya lahir dan besar di Griya Telaga, Tegal, Denpasar (jadi bikin cerpen saya, maaf-maaf).

    Saya sering menggunakan istilah saya sendiri seperti ini, "orang-orang yang seperti itu (dalam hal ini silahkan dikaitkan dengan uztad yang dimaksud), mereka itu baca Al-Qur'an seperti baca buku, yang jadinya kesimpulan dulu dibaca tanpa membaca penjelasan di awalnya, singkatnya bacanya kebalik, belakang dulu baru depan, padahal Al-Qur'an itu adalah satu kesatuan, "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani", tidak bisa secara setengah-setengah".

    Masalah syirik dan apapun itu yang disebutkan, kembali ke kita masing-masing. Sekuat apapun doktrin yang menimpa kita yang ditimpakan oleh orang lain, selama kita percaya dengan "yang sudah kita pilih", diancam hukuman matipun kita tidak akan sekalipun gentar.
    Seekor ikan lele, tidak akan berusaha untuk menjadi ikan mas hanya karena dia hidup di dalam kolam yang berisi ribuan ikan mas. Seekor bebek tidak akan pernah berusaha berkokok seperti ayam hanya karena dia hidup di kandang ayam. Lalu mengapa kita manusia tidak bisa lebih baik dari seekor ikan lele dan bebek?
    Sekali lagi masalahnya disini adalah diri manusia itu sendiri, individu, bukan kelompok, kita lahir sendiri matipun nantinya juga mempertanggung jawabkan perbuatan kita sendiri.

    Masalah di dalam artikel yang ditanyakan oleh mas Budi, mengapa bawa-bawa syirik dan apakah di dalam Hindu syirik itu ada dan segala pemahamannya? Saya jawab tidak ada istilah syirik, namun menyekutukan Tuhan.
    Saya harap bisa jelas ya :)
    Kalau anda ingin bertanya penjelasan tentang syirik, silahkan bertanya pada kaum muslimin. Kalau anda ingin bertanya penjelasan tentang menyekutukan Tuhan, silahkan bertanya pada umat beragama manapun, termasuk agama anda dan saya, Islam :)

    Saya sering merasa sedih dengan mereka yang merasa paling mengerti tentang agama, tentang ketuhanan namun sejatinya tidak mengerti tentang apa-apa. Ibarat seorang wanita cantik sempurna fisiknya, namun mengidap AIDS, mandul pula, bisa dilihat?
    Semoga bisa jelas ya :)

    Sesungguhnya dianjurkan kita untuk mempelajari kepercayaan lain, dengan maksud dan tujuan toleransi dan pemahaman terhadap kepercayaan lain agar kita dapat semakin meningkatkan keimanan kita terhadap ajaran kita sendiri.
    Bukankah bumi tercipta karena ada perbedaan? Bukankan kita bisa melihat warna karen perbedaan? Bukankah kita sendiri lahir karena perbedaan?

    Sekian
    Maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan
    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Om Santhi Santhi Santhi Om
    Selamat sore.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Gilang. Walaupun nada tulisan agak tinggi, tapi berusaha untuk tidak meninggikannya ^^. Dalam hal apapun tanpa perbedaan itu tidak akan terasa lengkap dan klop. Perbedaan itu Indah jika di gunakan untuk saling berbagi, mengimani dan intropeksi diri. Semoga dalam ulasan artikel mengenai Film MahaDewa Syirik ini bisa mencerahkan bagi umat Hindu, islam maupun yang lainnya. Suksema atas perhatiannya.
      Rahayu...
      Assalamualaikum Wr. Wb.
      Om Santhi Santhi Santhi Om
      Selamat sore .

      Delete
  44. Semoga ustadny baca artikel ini +koment yg ada.. biar tau. Biar lebih kebuka aj pemikirannya, 1%pun itu udh bersyukur dah kwkw.. biar bisa menghargai agama!

    ReplyDelete
  45. Good job dah Suksma :v

    ReplyDelete
  46. Dewa bagian dari Tuhan, atau apapun itu yang sejenis istilahnya pada kepercayaan lain. Kita ini ibarat semut semut. Jika satu semut sudah berada pada kaki gajah dianggap kaki gajah itu adalah Gajah seutuhnya. Alangkah indahnya kita saling bertukar pikiran tentang apa yang kita pahami agar jangan kayak cerita si semut dan gajah

    ReplyDelete
  47. Habs baca,nokoment dee... Baik si ustad n mahameru sma2 punya pandangan yg berbeda.. Kalo dikomnt tar malah kesannya tdk menghargai pendapat masing2 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manusia bebas beperndapat, jika punya pendapat mengenai tulisan ini silahkan tuangkan di kolom komentar :) . sebenarnya tulisan ini hanya meluruskan dari pendapat ustad yang melenceng itu , rahayu :)

      Delete
  48. Ikut atu ya......film gratis ya ditonton saja...suka ame filmnya syukur ga suka ya ga usa nonton!!!!! Gitu aja repot....
    indonesia hidup dgn 5 agama bro....saling menghargai lah satu sama lain, klo bahas mslh agama ga akan habis deh.....klo ingin dihargai hargai dulu orang lain....bali cinta damai

    ReplyDelete
  49. Tidak ada yang kekal dalam hidup ini...jalanilah hidup ini bhakti dan dharma jangan dilupakan.

    ReplyDelete
  50. trimakasih kak maha meru.,., saya sebagai umat hindu mendapat pencerahan., saya sebagai warga indonesia yang juga menghormati agama lain., ingin menanyakan pendapat saudara saudari yang membaca web ini., ada sumber yang mengatakan bahwa dalam kitab suci hindu menyebutkan nabi muhamad., sumber tersebut berformat pdf., dapat dilihat mulai dari halaman 7. sumber: aaiil.org/indonesia/.../vol1/muhammadworldscriptures1.pdf (mohon diberikan pencerahan)

    ReplyDelete
  51. Aceh Menyapa Nusantara :
    Jangan Karena 1 manusia kita harus membenci banyak manusia, dan setiap manusia itu mempunyai kepribadian yg berbeda.
    saya mempunyai beberapa kawan di bali yg beragama hindu , mereka sangat baik sama saya, kami bersahabat walaupun beda kepercayaan, kami tidak pernah saling menjatuhkan soal agama, kami saling menghargai ,,,,,jadi, berpeganglah teguh sama kepercayaan kita masing2..., kita ras manusia yg mempunyai akal pikiran.
    salam sobat nusantara. Af-01

    ReplyDelete
  52. Kalau saya ambil pelajaran saja gan, bukan ngambil ajarannya. banyak kok nilai-nilai baik di dalamnya. :D

    Mampir yuk di info Unik >>> uniknya.com

    ReplyDelete
  53. Pertanyaan sy ke mas budi tentang commentnya diatas bllm dijawab. 'kalo dibilang agama islam itu muda.... yang memang muda..karena di Al Quran memang dijelaskan kalo agama islam itu dibawa nabi terakhir agar orang orang yg memeluk berbagai agama seperti yahudi...kristen dll masuk ke islam. Knapa hrs masuk islam sedangkan di indonesia aj mengakui 5 agama? Mohon dijawab mas budi ato buat siapa aj yg tau ato yg muslim tolong jelaskan...

    ReplyDelete
  54. Saya teringat dengan 1 cerita yang ditulis ajhan brham, yg isinya kurang lebih begini :

    Beberapa musisi dan alat musiknya, mereka hidup rukun tanpa saling menyalahkan karena setiap musisi menguasai bidangnya masing, mereka membentuk sebuah orchestra dan menciptakan sebuah lagu harmony

    dari cerita diatas diibaratkan alat musik adalah sebuah agama dan musisi tersebut adalah umatnya, mereka bersama2 membentuk sebuah orchestra umat beragama agar terciptanya harmony antar umat beragama sedunia untuk satu tujuan...

    astungkara, tidak ada lagi saling menyalahkan mari hidup rukun, dengan keyakinan masing2

    @ bli maha meru : artikelnya bagus

    _suksme_

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih juga atas komen, saran, dan tanggapannya bli.
      Suksme... :)

      Delete
  55. Emang benar klo saya menyakini konsep ketuhanan film mahadewa pasti saya sirik. tanya semua muslim.klo jawabanya sirik apa gak.pasti syirik lah.bisa bisa murtad. Jadi ndak salah dia bilang gitu .ini indonesia bung bebas beragama. Cuma klo menghina agama lain itu jelas salah. Lihat yg koment2 sudah pada hina agama. Sayasebagai orang yg gak tau apa2 baca tulisan anda tentang konsep tuhan anda saya malah tambah kecewa sama film mahadewa. Mana tuhan yg maha esanya saya liat tuhanya banyak. Bukan sifat yg saya lihat tapi wujud. Maaf ini indonesia bukan bali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba di baca komen saya yang menjawab pertnyaan mengapa saya membikin postingan seperti ini. Atau perlu tak saya copas dimari ? Yaudah deh. Dibaca ya

      Maha Meru6 Agustus 2014 22.35
      Di baca sampai habis, bru kamu akan tau maksud knp sya membuat artikel ini.
      Sepengetahuan yang saya ketahui, arti syirik itu merupakan meyekutukan Tuhan, dari berbagai perbandingan dari ustad itu bahwa tayangan itu sangat bertentangan dengan ketuhanan islam dan seolah² Hindu itu bukan menyembah Tuhan, dengan kata lain, ini merupakan penghinaan dalam bentuk komentar/perbandingan yg telah ustad lakukan di fb. Kenapa disebut penghinaan ? Iya tentu saja, karena dalam hal ini, ustad itu menyudutkan Hindu dengan menggunakan berbagai penjelasan² dari pengetahuan yg tidak ia ketahui sama sekali, dalam hal ini perlu di jelaskan. ya saya tidak setuju dgn perbandingan itu, maka dari itu saya membuat artikel ini dengan menjelaskan pengetahuan yg sebenarnya ini, agar semua umat Hindu, maupun islam, atau maupun yg lain tidak salah sangka dalam menyikapi perbandingan yg sangat melenceng ini.
      Memang tidak ada yg harus di perdebatkan. Dari penjelasan ini, smoga anda dapat mngerti kenapa saya membuat artikel ini. :)

      Hapus

      Delete
    2. Emang benar klo saya menyakini konsep ketuhanan film mahadewa pasti saya sirik. tanya semua muslim.klo jawabanya sirik apa gak.pasti syirik lah.bisa bisa murtad.

      yah, berarti anda blum mengerti hakikat ketuhanan yang sebenarnya. tidak akan murtaf jika hanya menonton film hiburan, yang terlebih lagi film itu mitology, justru film seperti itulah yang sering dikritiki dan di banding²kan dengan konsep ketuhanannya. Film islam aja yang kami anggap hiburan nggx ada yang masuk islam, masa cuman film semacam ini mengganggu keimanan umat islam.
      Sudah jelaskann sejekas²nya di atas, bahwa film tersebut jauh sekali dari pengertian syirik. Yang mengatakan syirik, itu orang yang belum tau, atau orang trsbt memang tidak mau tau menau, itulah kenapa banyak film di panggil syirik termasuk Film MahaDewa ini.

      Delete
    3. Lihat yg koment2 sudah pada hina agama. Sayasebagai orang yg gak tau apa2 baca tulisan anda tentang konsep tuhan anda saya malah tambah kecewa sama film mahadewa. Mana tuhan yg maha esanya saya liat tuhanya banyak. Bukan sifat yg saya lihat tapi wujud.

      Dari akhir artikel saya sudah ungkapkan bahwa, ada api pasti ada asap. kalo kamu mau tau, komen yang lebih panas dan menghina itu justru ada di postingan ustad trsbt.
      tentang konsep ketuhanan hindu yg anda sebutkan, pasti anda blum di baca, karena anda memang blum tau penjlasan yang ada di atas. klo sudah di baca, tidak mungkin anda akan komen hal semacam ini. terimakasih...

      Delete
    4. Makasih bung. Salam damai indonesia saja.

      Delete
  56. @agan anymous diatas.bebas beragama bukan berarti bebas membandingkan ajaran agama satu dengan yang lainnya.toh film mahadewa hanya bersifat menjabarkan tentang ajaran agama hindu dan tidak bersifat provokatif/propaganda.justru saya lihat tayangan film/sinetron yg bernuansa islami justru diindonesia sering terkesan melecehkan dan menghina keyakinan umat beragama yg lain dan lebih bersifat propaganda ketimbang menonjolkan ajarannya.maaf klo opini saya salah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siapa yg bandingkan bung. Saya bilang menjelekan agama itu salah. Apalagi mengekang aturan agama lain. Lo bilang film islam yg menghina agama .film yg mana. Ada buktinya. Jgn jadi provokator bung . yg nyata itu kasus jilbab di bali. Lo lari dari topik ts. Mau jadi provokator perusak indo pergi aja kamu

      Delete
    2. Saya kutip dari comment mba tyras di status seorang ustad tentang jilbab..' Sy seorang muslim yg tinggal di bali muslim tinggal di bali sejak 2006 dan sy jg berjilbab. Alhamdulilah di tempat sy tinggal toleransi beragama cukup baik kok, dan banjar dusun yg ada di tempat sy tinggal bs dipakai untuk kepentingan umum, semisal pengajian akbar menyambut ramadhan bahkan sampai halal-bihalal. Dan itupun jg mengundang kadus/kades yg notabene orang bali-hindu. Semua berjalan baik
      Soal pelarangan karyawan berjilbab kmarin adalah bentuk keberatan mereka yg non-muslim untuk mengenakan atribut jilbab/peci selama ramadhan, sama halnya seperti kasus keberatan orang muslim yg karyawanya mengenakan atribut santa saat natal.
      Hanya di beberapan institusi saja, bukan semua..sy ada teman bekerja di pajak pake jilbab fine2 aja.
      Sy jg ada beberapa teman mualaf dr hindu, dan sekarang berjilbab..hubungan dg masyarakat/keluarganya jg fine2 saja.
      Jd semoga postingan ini tidak menambah panjang ketidak rukunan antar umat beragama. (Sudah jelaskan mas anonim)

      Delete
    3. Anda coment tidak tahu apa bedanya jilbab dan topi santa. Anda sudah mengiyakan ada institusi yg melarang pakek jilbab. Institusi itu gak satu orang tapi banyak orang. Apalagi sekolahan. Mau rukun gimana bung klo warganya tidak bisa saling tolelir. Ada asap pasti ada api

      Delete
  57. Ni yang saya tau tentang ajaran agama

    Tuhan itu tidak bisa kita lihat dan tidak bisa dibayangkan
    nah , tuhan mengirimkan ajarannya ke orang2 suci yang dapat mendengar suaranya
    orang2 yang suci ini mendengar ajaran yang diberikan tuhan itu di berbagai tempat , ada yang di arab dan ada yang di india ( agama buda,kristen saya tidak tahu tempatnya )
    orang suci arab yang mendengar ajaran tuhan menyampaikan ajaran tuhan itu dengan kata2 arab dan sesuai pemikirannya
    orang suci india yang mendengar ajaran tuhan menyampaikan ajaran tuhan itu dengan kata2 india dan sesuai pemikirannya juga , sama halnya dengan agama kristen dan buda .
    orang suci di arab menyebut tuhan itu sebagai "ALLAH" dan menyebut ajaran yang dia dengar itu dengan sebutan ISLAM . dan buku/kitab yang dipakainya untuk menulis ajaran sesuai dengan pemikirannya disebut "AL QURAN"
    sama halnya dengan di india , orang suci india menyebut tuhan itu sebagai "IDA SHANG HYANG WIDHI WASA" dan menyebut ajaran yang dia dengar itu dengan sebutan "HINDHU" . dan kitab2 yang orang suci india tulis berdasarkan apa yang iya dengar dari suara tuhan itu dan sesuai dengan pemikirannya juga disebut dengan " VEDA / WEDA " .
    kristen dan budha juga sama kejadiannya seperti itu , kristen menyebut tuhannya sebagai " YESUS" , dan budha menyebut tuhannya sebagai " BUDHA " .

    dan mengapa agama hindhu itu memiliki upacara yg lebih banyak dr pada agama2 yg lain ? karena asal mula agama hindu itu di india otomatis ajaran2 hindhu itu memakai upacara2 yang ada di india karena di india cara untuk menghormati tuhan itu ada banyak upacaranya .

    dan saya ingin meluruskan bahwa tuhan hindhu bukan siwa melainkan " IDA SHANG HYANG WIDHI WASA " . siwa,brahma,wisnu itu hanya sebagai manifestasi dari IDA SHANG HYANG WIDHI WASA , brahma bertugas sebagai pencipta , wisnu bertugas sebagai pemelihara dan siwa bertugas sebagai pelebur . brahma,wisnu,siwa itu disebut dewa tetapi siwa mempunyai kedudukan lebih tinggi dan disebut sebagai mahadewa . siwa adalah dewa dari segala dewa yang ada makannya disebut sebagai mahadewa ( saya tidak tahu mengapa siwa dikatakan dewa dari segala dewa yang ada ) .

    jadi intinya ajaran agama itu sama saja tapi cara menyampaikannya berbeda-beda
    semua agama itu mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kebaikan itu saja intinya .
    tuhan semua agama itu sama aja karena tuhan itu hanya ada satu tetapi penyebutannya berbeda-beda .

    Terima kasih atas perhatiannya , salam sejahtera untuk kita semua ^_^

    ReplyDelete
  58. Sampe kiamat manusia akan memperdebatkan TUHAN YANG BENAR versi masing-masing.
    Apakah Anda sudah taat ibadah? Sembahyang / Ibadah / Berdoa kepada TUHAN! Jangan ributkan Agama orang lain..

    Buat USTAD tadi diatas, siapa namanya lupa saya, Ente urus Agama Ente, Ane urus Agama Ane!

    ReplyDelete
  59. memang aslinya wahabi itu goblok.

    ReplyDelete
  60. Maaf nimbrung ya...sedikit aja mau ikut kisah ini ... buat yg mencela dan merasa tercela jng marah ya...Tau Agama belum tentu kenal Tuhan Nya..kenal Tuhan pasti tau Agama...maaf ya klu saya salah manusia slalu salah...

    ReplyDelete
  61. Bagi saya cukup jalani saja di agama mana kamu dilahirkan.jgn bilang agama saya yg benar agama lain itu salah,kalau bisa berargumen seperti itu minimal bisa melampirkan bukti minimal foto surga atau neraka gitu hahahaa..
    Baik Ustad,Pendeta,Biksu dan lain sebagainya mereka juga ga bisa jadi seperti itu jika mereka dilahirkan di agama lain.
    So respect each other

    ReplyDelete
  62. maaf semuanya saya numpang tanya, barusan jin piaraan saya lepas, ada yg liat ga ya ?

    ReplyDelete
  63. Wishnu atau Krishna Munafik jelas musryrik lebih2 Fir'aun Syriknya.

    ReplyDelete
  64. Hai manusia kalau ga taumending diam dari pada jadi ajang sok benar
    Emangnya kalian sudah merasa benar?

    ReplyDelete
  65. Terimakasih maha meru ajaran tentang agama hindu saya bertambah lagi. Salam damai

    ReplyDelete
  66. Biarin aja sih dibilang syirik..
    Syirik itu artinya menyembah selain Allah..
    Allah itu kan sifatnya memang ga sama dengan tuhannya Hindu..
    Allah punya sifat pemarah, pencemburu, suka menghina, mengajarkan kebencian dan terorisme..
    Kalau mereka menyembah sosok yang sifatnya lebih mirip penjahat dan kita dituduh tidak menyembah sosok penjahat itu, maka itu sebenarnya adalah pujian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hindu adalah Jalan spiritual bukan Agama, Pengetahuan ketuhanan sebuah Agama hanya berasal dari hasil pemikiran Manusia, Bukan jalan spiritual. pikiran yang selalu menipu!

      Delete
  67. Sebenarnya, segala sesuatu yang masih bisa kita ucapkan adalah karangan manusia.

    ReplyDelete
  68. Dan ingat !!! Kemampuan manusia untuk "berpikir,BERUCAP & bertindak" juga berasal dari TUHAN. Tuhan hanya bertanggung jawab terhadap Pikiran, Ucapan dan Tindakan yang Beliau ajarkan yakni pikiran, ucapan dan tindakan yang BAIK dan BENAR untuk memuliakan TUHAN melalui keseharian manusia. Kalau sebaliknya, maka Manusia itu sendiri yang menanggung akibatnya. Artinya kalau dimaknai lebih jauh dan dalam secara Spiritual, pikiran, ucapan dan tindakan sesungguhnya Inspirasi TUHAN melalui mahluk ciptaannya yakni MANUSIA. Karena sesungguhnya tujuan diciptakannya manusia adalah untuk memuliakan TUHAN.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar secara sopan dengan menggunakan bahasa baku yang baik dan benar demi menghindari spam.

Follow us on Facebook

Translate