Home » , , » Mencintai Tuhan Demi Cinta itu Sendiri

Mencintai Tuhan Demi Cinta itu Sendiri


    Inilah doktrin cinta yang dinyatakan dalam Veda. Kali ini kita akan membahas bagaimana doktrin ini dikembangkan dan di ajarkan oleh Khrisna, yang dipercaya oleh kaum Hindu sebagai Inkarnasi Tuhan yang turun ke Bumi.
                                                                                                                           
    Ia mengajarkan bahwa manusia seyogyanya hidup di dunia ini seperti daun teratai, yang hidup di air tapi tidak pernah dibasahi air itu sendiri; jadi manusia seharusnya hidup di dunia, tapi hatinya tetap mengarah kepada Tuhan dan tangannya tetap kepada pekerjaannya.
                                                                                                                                        
    Mencari Tuhan dengan harapan mendapatkan imbalan saat ini maupun di dunia lain memang baik. Tetapi lebih baik mencintai Tuhan demi cinta itu sendiri. Ada doa permohonan berbunyi: ''Tuhan, saya tidak menginginkan kekayaan, atau anak, atau kepintaran. Jika kau berkenan, saya ingin menjalani kelahiran demi kelahiran, namun beri saya satu berkah saja, agar saya bisa mencintaiMu tanpa mengharapkan imbalan - mencintai tanpa pamrih demi cinta itu sendiri''.
                                                                                                                                        
    Salah seorang pengikut Krishna, yang waktu itu adalah Kaisar India, diusir dari kerajaannya oleh musuh-musuhnya dan harus tinggal di hutan bersama Ratunya yang bukan lain adalah para Putra Pandu dan Ibu Kunti dari serial kisah Mahabrata. Pada suatu hari, sang Ratu(Ibu Kunti) bagaimana bisa, ia, Manusia yang berbudi paling luhur, harus menanggung derita yang sedemikian besar ? Yudistira putra tertua menjawab ''Wahai Ratuku, lihatlah betapa Indahnya dan megahnya Himalaya; Saya begitu mencintainya. Gunung itu tidak memberikan apa-apa kepadaku, akan tetapi sifatku adakah mencintai semua yang indah dan megah, dan karenanya saya mencintainya. Demikian pula, saya mencintai Tuhan. Ia adalah sumber semua keindahan dan semua kelembutan. Ia adalah satu - satunya obyek untuk di cintai; adalah sifatku mencintainyaNya dan karenanya aku mencintainya. Saya tidak bersembahyang untuk apapun; dan saya tidak meminta apapun. Kumohon jika aku berdoaNya hanya karena takut akan Nerakanya, maka bukalah Nerakamu bagiku, Jika aku beribadah kepadanya karena menginginkan surganya, maka tutupulah Surgamu bagiku. Biarkan Ia menempatkanku sesukaNya. Karena aku harus mencintaiNya demi cinta. Saya tidak bisa memperdagangkan Cinta.


8 comments:

  1. kita dapat melihat apakah kita sudah mencintai Tuhan atau belum dengan melihat bagaimana kita memperlakukan ciptaanNya. ingat di tiap ciptaan Tuhan ada Atman, percikan suci dari Tuhan, dan bila kita masih membenci orang lain, artinya kita juga membenci Atman itu dan sama dengan membenci Tuhan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar jga bli, orang yang memuliakan Manusia, sama dengan memuliakan penciptanya.
      Orang yang menghina dan menistakan Manusia, sama dengan halnya menghina dan menistakan penciptanya.

      Delete
  2. Mantap artikelnya ,Jadi nambah wawasan
    mampir balik ke " manfaat bersama "

    ReplyDelete
  3. kita dapat melihat apakah kita sudah mencintai Tuhan atau belum dengan melihat bagaimana kita memperlakukan ciptaanNya. ingat di tiap ciptaan Tuhan ada Atman, percikan suci dari Tuhan, dan bila kita masih membenci orang lain, artinya kita juga membenci Atman itu dan sama dengan membenci Tuhan.

    ReplyDelete
  4. Yupz bener gan, ulasannya menarik sesuai dgn tema, kereen

    ReplyDelete
  5. Menarik sekali gan... sangat keren hehe

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar secara sopan dengan menggunakan bahasa baku yang baik dan benar demi menghindari spam.

Follow us on Facebook

Translate