Home » , , , , » Beberapa Hal Yang Mungkin Anda Belum Tahu (Atau Lupa) Tentang Karma. [Bagian 1]

Beberapa Hal Yang Mungkin Anda Belum Tahu (Atau Lupa) Tentang Karma. [Bagian 1]

Tentang Karma
Beberapa hal yang mungkin anda belum tahu (atau lupa) tentang Karma. [Bagian 1]



Dalam ajaran Hindu dan Budha kita sering mendengar istilah Karma Phala atau hukum sebab akibat. Hukum ini adalah salah satu dari banyak hukum alam yang mengatur dunia ini. Sekilas hukum Karma ini hanya dipahami oleh Agama Hindu dan Budha, namun hukum ini sebenarnya diajarkan di semua kepercayaan dengan pembahasan dan bahasa yang berbeda. Saudara kita yang beragama lain mengenal konsep Dosa dan Pahala, suatu konsep bahwa apa yang dilakukan seseorang akan dicatat, dan dikembalikan kepada orang yang melakukan dengan ukuran yang tepat dan pasti. Terdengar familiar bukan? Tentu saja itu terdengar sangat familiar, hanya menggunakan bahasa yang berbeda. Namun bahkan tidak semua orang Hindu dan Budha mengerti dan memahami apa itu Karma dan bagaimana Karma bekerja.

Karma adalah salah satu hal yang menarik untuk dibahas karena dengan memahami karma phala atau hukum sebab akibat kita akan lebih mudah menjalani hidup kita dengan indah, dan kita dapat “mengatur” apa yang akan kita terima di masa depan. Tentu semua menginginkan hidup yang indah, berkecukupan dan damai. Dan hal hal tersebut hanya akan anda rasakan dengan memahami hukum karma pala. orang yang tidak memahami karma akan merasa bahwa dunia ini tidaklah adil walaupun sebenarnya Ketidakadilan yang dirasakannya adalah suatu Ketidakadilan Yang Adil.

Secara harafiah, Karma berasal dari bahasa Sansekerta dari urat kata “Kr” yang berarti membuat atau berbuat, maka dapat disimpulkan bahwa karmapala berarti Perbuatan atau tingkah laku. Dan Phala berarti buah atau hasil. Hukum Karma Phala berarti : Suatu peraturan atau hukuman dari hasil dalam suatu perbuatan.  

Disini saya akan bagikan beberapa hal yang tidak dipahami (atau terlupakan) oleh banyak orang. Bagi anda yang belum memahami apa yang saya tulis, saya harap ini akan memberikan pandangan pada anda tentang hukum karma, dan bagi anda yang sudah mengetahuinya, semoga ini menjadi penguatan dan mari sama sama kita berlatih untuk menerapkan semua dalam hidup sehari hari kita. Karena suatu ilmu tanpa diamalkan tidak akan membawa kebaikan bagi kita. 

Pertama, Pada hukum karma dikatakan bahwa kita akan mendapatkan (memanen) apa yang kita tanam. Jadi jangan harap kita mendapatkan sebuah kemakmuran bila kita tidak menanam kemakmuran, jangan berharap kita mendapatkan kesehatan tanpa menanam kesehatan, dan yang sering tidak kita sadari, jangan berharap kita memanen kesehatan setelah menanam kemakmuran karena hukum karma bersifat pasti dan adil dan tepat. Tentu saja anda tidak akan mendapatkan mangga bila menanam tanaman selain mangga. 

Kedua karma perlu waktu untuk berbuah. Sama seperti sebuah pohon, karma perlu waktu untuk menghasilkan pala. Hal ini yang sering dilupakan oleh banyak orang. Ada orang yang dalam beberapa tahun melakukan hal buruk dan bertobat, namun setelah beberapa minggu mencoba menjadi orang baik tapi terus merasakan kesialan dan akhirnya berpikir bahwa percuma melakukan hal baik karena akhirnya akan mengalami kesialan juga. 

Ini dapat dianalogikan sebagai seorang petani yang sudah menanam ubi selama bertahun tahun. Petani itu sudah memanen satu lumbung penuh dengan ubi. Suatu hari petani itu memilih untuk menanam padi. Dia mulai menanam padi dan setelah dua minggu dia merasa percuma karena walaupun menanam padi dia harus tetap memakan ubi hasil panennya sebelumnya. Ya wajar saja dia masih harus makan ubi, padi yang dia tanam memerlukan waktu untuk dapat dipanen dan dia sudah punya satu lumbung penuh ubi. Ya mau tidak mau dia masih harus memakan ubi nya. 

Ketiga  Karma bersifat tepat dan pasti. Artinya siapa yang menanam, dia yang harus menuai. Banyak pemahaman diluar sana bahwa apabila kakeknya melakukan suatu kesalahan, ada kemungkinan cucunya yang akan menerima phala nya. Hal ini tidaklah mungkin. Karma bersifat personal dan tidak dapat di pindah nama kan. Pada saat berdonasi mungkin kita bisa lakukan mewakili ayah/ibu kita, namun karma yang sudah tertulis  atas nama kita ya harus kita terima pada saat matang nanti. Kita dapat menghindar, namun itu hanya suatu penundaan. Karena kita harus menerimanya ya kita pasti menerimanya. 

Masih banyak yang dapat dibahas yang berhubungan dengan karma, namun untuk sekarang biarlah kita meresapi tiga poin yang saya jabarkan diatas. Ingat suatu pengetahuan tidak akan bermakna bila tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari kita.
Semoga artikel ini bermanfaat

-Mahotama Seputra-
Untuk membaca artikel artikel saya yang lain dapat diakses di blog pribadi saya GitaJiwa

3 comments:

  1. Izinkan saya berkomentar dan memberi masukkan.
    Ada satu lagi poin yang perlu di ketahui, Karma itu bekerja dengan sebuah proses antara aksi dan reaksi. Terkadang orang yang mengerti tentang Karma Phala, masih merasa tidak adil akan system ini. Nah disinilah pernyataan system aksi dan reaksi yang merupakan dasar atas sebab dari Karma yang sudah dilakukan. Terkadang orang bertanya kepada batinnya, "Apa salah saya sampai saya di perkosa seperti ini ? Padahal pakaian saya santu, dan saya tidak pernah neko² atau macam² atau bergaul bebas". Nah disinilah yang membuat seorang akan bimbang terhadap konsep ini. Sebenarnya hal ini Merupakan sebab dari "Aksi" Karma dari seorang yang saling berintraksi ke satu sama lain, antara Aksi dan reaksi itu berbeda. Sekian dari komentar saya, dan terimakasih bli.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sabar bro... ada bagian 2 dst.. sengaja dirilis 3 poin dulu biar gak puyeng yang baca...

      Delete
    2. Ohh iya, part I ya, hehe...

      Delete

Silahkan berkomentar secara sopan dengan menggunakan bahasa baku yang baik dan benar demi menghindari spam.

Follow us on Facebook

Translate