Beberapa hal yang mungkin anda belum tahu (atau lupa) tentang Karma bagian II adalah artikel lanjutan dari Beberapa hal yang mungkin anda belum tahu (atau lupa) tentang Karma bagian I, jadi jika anda belum membaca bagian satu saya sarankan anda untuk membacanya terlebih dahulu
Hukum Karma atau Karma Pala adalah salah satu hukum yang mengatur keseimbangan alam ini. Umat Hindu dan Budha sangat terbiasa dengan hukum ini karena ini adalah salah satu landasan utama dari dua agama tersebut. Namun ternyata banyak yang belum memahaminya. Artikel ini dibuat sebagai pembelajaran bagi yang belum paham, dan pengingatan bagi yang lupa. Artikel ini bukan hanya diperuntukan bagi anda yang beragama Hindu dan Budha. Mengapa demikian akan saya jelaskan dibawah.
Saya akan memulai membahas Beberapa hal yang mungkin anda belum tahu (atau lupa) tentang Karma bagian dua.
Keempat Karma pala bersifat universal. Bersifat universal disini berarti tidak hanya mengikat mereka yang memeluk agama tertentu. Hal ini bisa dijelaskan bila kita menganalogikan karma pala sebagai listrik. Listrik sudah mengalir di dunia ini sejak lama, dan walupun ada suatu peradaban yang menyatakan bahwa mereka tidak percaya listrik, mengaggap listrik itu tidak ada, mereka akan tetap matang bila tersambar petir. Sebenarnya Karma Pala diajarkan oleh semua ajaran dengan bahasa yang berbeda. Bagi beberapa ajaran karma pala lebih dikenal dengan dosa dan pahala atau konsep tabur tuai.
Kelima Apa yang anda terima adalah buah dari karma anda. Ini adalah hal yang sangat sering Kita lupakan. Sering pada saat kita mendapat suatu perlakuan yang tidak enak dari orang lain, kitamulai menyalahkan. Menyalahkan orang yang memperlakukan kita secara tidak mengenakan, menyalahkan diri sendiri, bahkan menyalahkan Tuhan dan mengklaim bahwa Tuhan tidak adil. Ini menunjukan bahwa kita belum memahami Karma Pala. Padahal ketidakadilan ini adalah ketidak adilan yang adil.
Mungkin kita tidak tahu apa yang sudah kita lakukan pada mereka yang memberikan perlakuan tidak enak pada kita. akan menjadi wajar bila mereka memperlakukan kita dengan buruk bila di masa lalu kita memperlakukan mereka dengan buruk.
terdengar abstrak memang, bamun ini dapat dianalogikan dengan hutang. Misalnya tiba tiba tanpa sebab yang jelas Pak Dogler datang secara tiba tiba mengambil uang Pak Gede sebanyak seratus juta rupiah. Pak Gede akan merasa hal tersebut sangat tidak adil. Ya itu memang suatu tindakan yang sangat tidak adil bila kita hanya melihat saat ini. Namun setelah anda selidiki, suatu saat dimasa lalu, mungkin bukan di kehidupan ini, Pak Gede mengambil sesuatu yang sebanding dengan seratus juta dari Pak Dogler. Jika anda melihatnya dengan cara demikian tentu saja Pak Gede tidak berhak untuk marah. Pak Dogler hanya mengambil apa yang menjadi haknya.
Keenam, Bagaimana Reaksi kita adalah suatu karma baru. Dan tentu saja akan memberikan buah baru yang sesuai dengan apa yang kita tanam. Kembali ke cerita diatas. Apabila pada saat Pak Dogler tersebut mengambil seratus juta dari Pak Gede dan Pak Gede marah. Pak Gede mengejar Pak Dogler dan memukulnya, saya akan ucapkan selamat, Pak Gede baru saja menanam karma baru, dan tentu bukan suatu Karma yang baik. Karena Karma bersifat pasti dan perlu waktu, suatu saat nanti akan di atur oleh Tuhan dimana Pak Dogler akan memukul (atau menyakiti) Pak Gede.
Namun bila Pak Gede memahami butir ke lima tadi dan menyadari bahwa itu hanyalah suatu pembayaran Karma, dan Pak Gede memaafakan dan meminta maaf pada Pak Dogler (tidak harus secara fisik, tapi secara batin saja sudah cukup) maka hutang itu selesai. Bila ternyata itu adalah karma terakhir antara pak Gede dan pak Dogler, maka di masa depan Pak Dogler tidak akan mengusik Pak Gede lagi.
Beberapa orang tidak puas dengan cara seperti itu, mungkin karena menurut mereka itu tidak adil. bila pun merasa perlu dipolisikan, silahkan, karena itu adalah hukum manusia, dan dengan mengambil seratus juta milik Pak Gede, Pak Dogler sudah melanggarnya. Namun yang penting secara batin Pak Gede harus memahami mengapa hal tersebut terjadi dan menahan diri agar tidak menanam makin banyak karma buruk.
Sepertinya bahasan kali ini lebih berat ya.. hehehehe namun ini adalah bahasan yang penting, karena tanpa memahami karma kita tidak akan bisa melepaskan diri dari samsara dan penderitaan. Jadi, walaupun masih banyak yang ingin saya bahas, mari kita sudahi dulu artikel kali ini dan mari kita resapi, pahami dan mulai mengaplikasikannya dalam hidup kita sehari hari.
Bila anda berminat membaca blog pribadi saya, silahkan main ke GitaJiwa
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara sopan dengan menggunakan bahasa baku yang baik dan benar demi menghindari spam.