Semua umat Hindu, dari berbagai sekte, sepakat mengenai filsafat di atas. Tetapi kesempurnaan bersifat absolut, dan yang absolut tidak bisa mempunyai sifat, tidak bisa bersifat individual. Jadi bila suatu jiwa menjadi sempurna dan absolut, maka ia akan menjadi satu dengan Tuhan; ia akan menyadari Tuhan sebagai kesempurnaan dan kenyataan dari sifat dan eksistensinya sendiri, Eksistensi absolut, Pengetahuan absolut, dan Kebahagiaan absolut. Kita sering sekali membaca bahwa keadaan ini disebut sebagai kehilangan individualitas dan menjadi batu.
Saya mengatakan, tidaklah demikian. Jika di ibaratkan ini dengan senyawa air tawar yang merupakan individualitas yang kecil dan bergerak kelaut yang sangat luas yang merupakan individualitas yang universal. Air tawar jika sudah menyatu dengan air laut maka seolah olah sudah menyatu dan menjadi air laut, padahal senyawa yang terdapat pada air tawar akan tetap sama dan tidak kehilangan individualitasnya. Karena itu, individualitas kecil yang penuh derita ini harus dihilangkan guna mencapai individualitas universal. Kematian akan sirna ketika saya menjadi satu dengan kehidupan, penderitaan akan berhenti ketika saya bersatu dengan kebahagiaan, dan semua kesalahan pupus ketika saya bersatu dengan pengetahuan itu sendiri. Inilah kesimpulan ilmiah yang amat penting. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa tubuh saya adalah satu raga kecil yang selalu berubah di dalam lautan materi yang tak terputus. Karena itu diperlukan Advaita (Kesatuan) antara tubuh dengan mitra saya yaitu jiwa.
Ilmu pengetahuan hanyalah sebuah upaya mencari kesatuan. Begitu ilmu mencapai kesatuan yang sempurna, ia akan berhenti berkembang ketika berhasil menemukan satu unsur yang bisa dijadikan bahan baku untuk semua benda lain. Fisika akan berhenti berkembang apabila sudah berhasil menemukan satu energi yang dapat memanifestasikan semua energi lain. Dan, ilmu agama akan menjadi sempurna apabila sudah menemukan ia yang merupakan satu-satunya kehidupan di dalam semesta kematian, ia yang konstan di dalam dunia yang selalau berubah, Ia satu-satunya Jiwa yang memanifestasikan semua jiwa lain. Artinya, persatuan terakhir dicapai melaui multiplisitas dan dualitas. Agama tidak bisa bergerak lebih maju lagi. Ini adalah tujuan dari semua Ilmu.
Semua ilmu akan mencapai kesimpulan ini dalam jangka panjang. Manifestasi, bukan penciptaan, adalah kata kunci dalam ilmu dewasa ini. Orang Hindu senang bahwa sesuatu yang ia pelihara dalam pelukannya selama berabad-abad kini akan diajarkan dalam bahasa yang lebih jelas, berlandaskan temuan-temuan ilmiah yang mutakhir.
Anda akan jauh lebih mudah memahami ini bila anda memahami pengukuran dengan energi :)
ReplyDelete